Spesifikasi
Jenis : Helm Tempur / Helm Medan
Asal Negara : Jerman
Penggunaan : Seluruh angkatan bersenjata Jerman
Pelayanan Perang : Perang Dunia I (sejak 1916), Perang Dunia II (1939-1945) dan beberapa perang kecil lainnya
Stahlhelm dari Perang Dunia II |
Stahlhelm telah menjadi ikon dan propoganda militer Jerman selama perang, seperti pendahulunya yaitu Pickelhaube. Beberapa organisasi paramiliter Jerman semasa Perang Dunia II menggunakan stahlhelm sebagai ikon mereka.
Latar Belakang
Di awal masa-masa Perang Dunia I, pasukan tempur di medan perang kebanyakan tidak menggunakan pelindung kepala ataupun pelindung badan yang baik dan aman dari tembakan musuh ataupun tusukan bayonet. Kemudian medan Perang Dunia I berubah total dengan masuknya strategi pertempuran parit (trench warfare) dimana lebih banyak serdadu mengalami luka-luka dibagian kepala. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak militer masing-masing negara harus melengkapi serdadu mereka dengan perlindungan kepala yang baik. Maka sejak itulah, negara-negara yang terlibat perang mulai membuat rancangan pelindung kepala atau helm mereka sendiri.
Prancis merupakan negara pertama yang memperhatikan keadaan seperti ini, maka mereka membuat rancangan helm mereka sendiri yang dinamakan Adrian Helmets (helm "Adrian"). Kemudian negara lain mulai melengkapi serdadu mereka dengan pelindung kepala yang aman. Inggris dan tentara persemakmuran dengan Brodie Helmet (helm "Brodie") disusul Jerman dengan helm tempur bernama Stahlhelm (helm baja).
Sejarah Pembuatan
Penelitian pada desain Stahlhelm dilakukan oleh Dr.Friedrich Schwerd, seorang doktor dari Institut Tekhnik Hanover. Beliau melakukan penelitian serius tentang cidera yang dialami para serdadu Jerman di pertempuran parit dan menemukan fakta bahwa kebanyakan luka yang diderita para serdadu Jerman terletak di kepala. Maka Dr. Friedrich Schwerd mengirim rekomendasi desain helm tempur berbahan baja ke Berlin pada tahun 1915. Kemudian beliau ditugaskan untuk datang ke Berlin dan Dr. Friedrich Schwerd diperintahkan memimpin pembuatan helm tempur untuk pasukan Jerman.
Setelah melakukan dan memperhitungkan desain terbaik, termasuk membandingkan bahan penutup kepala yang digunakan dengan helm sekutu diambillah model helm Sallet abad 15 sebagai dasar rancangan. Desain yang telah jadi diberi nama Stahlhelm dan diuji coba pertama kali pada bulan November 1915 di lapangan Kummersdoef. Uji coba lapangan dilakukan oleh 1st Assault Batalyon dengan 30.000 buah Stahlhelm, tetapi Dr. Friedrich Schwerd belum berhasil mendapat ijin produksi. Di awal tahun 1916, tepatnya bulan Februari barulah helm ini mendapat ijin untuk memproduksi demi kebutuhan militer saat itu sehinngga model awal Stahlhelm sering disebut "Model 1916" atau M1916.
Pembagian helm model Stahlhelm M1916 pertama kali dibagikan pada para serdadu Jerman di pertempuran Verdun. Hal ini dikarenakan kasus cidera kepala terbanyak dan terparah pada saat itu terdapat selama pertempuran Verdun.
Desain
Desain dari Stahlelm mengambil desain helm Sallet, sebuah jenis helm pelindung kepala ksatria abad ke-15 yang menutupi seluruh bagian kepala hingga tengkuk, kecuali bagian mulut dan dagu.
Dari segi bahan pembuatan Stahlhelm bisa dibilang jauh lebih mahal dibandingkan helm-helm yang digunakan lawan-lawanya (Triple Etente) selama Perang Dunia I, bahkan hal ini masih berlanjut sampai Perang Dunia II. Di saat Inggris menggunakan baja Hadfield sebagai bahan pembuatan helm Brodie, Jerman menggunakan martensitik silikon ataupun baja nikel yang membuat harganya melambung sangat mahal untuk memproduksi sebuah helm Stahlhelm saja. Hal lainnya adalah kesulitan membuat Stahlhelm menjadi satu faktor penting meningkatnya harga produksi. Desain Stahlhelm yang berbentuk sekitar 3/4 lingkaran hanya dimungkinkan untuk dibentuk dengan cetakan bersuhu tinggi, sedangkan helm Brodie Inggris hanya tersusun dari sebuah lempeng baja yang dimodifikasi bentuk tengahnya saja.
Meskipun desain Stahlhelm dan bahannya membuat biaya produksi menjadi sangat mahal, desain Stahhelm yang dirancang menutupi hampir seluruh bagian kepala hingga telinga dan tengkuk serta memperlihatkan secara sepenuhnya bagian wajah membuat helm ini menjadi helm yang sangat aman bagi penggunanya dan nyaman digunakan karena helm Stahlhelm memiliki desain yang tidak mengganggu pandangan sama sekali.
Desain Stahlhelm ini sangat baik digunakan dalam pertempuran dibandingkan desain helm lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terus dipakainya Stahlhelm hingga Perang Dunia II dan konflik-konflik lainnya diseluruh dunia. Desain Stahlhelm juga menjadi acuan dalam mendesain berbagai macam helm militer saat ini.
Model dan Varian
Helm Stahlhelm ini memiliki banyak varian dan selalu menjadi yang terbaik dalam pertempuran. Kode nama untuk Stahlhelm selalu diawali huruf kapital "M" dan dilanjutkan angka tahun atau dua angka dibelakang tahun pembuatannya saja. Berikut ini adalah beberapa model dan varian Stahlhelm :
- M1916. Model pertama Stahlhelm yang diperuntukkan tentara reguler selam pertempuran Verdun. Namun beredar kabar bahwa yang mendapatkan helm tersebut hanya penembak jitu yang berdiam di parit pertahanan, karena terlalu memberatkan kepala ketika berlari. Menerut para serdadu perang Jerman, mereka sangat menyukai helm ini karena sangat baik untuk melindungi kepala mereka. Dalam pertempuran Somme, seorang tentara cadangan Lt. Walter Schultze menceritakan pengalamannya dengan pelindung kepala ini. Ia menceritakan bahwa dirinya terhempas ke dasar parit pertahanan karena tembakan musuh di dahi, namun ia selamat karena ia memakai helm pelindung Stahlhelm. Dilihatnya helm itu, hanya ada sedikit goresan tanpa lubang tembakan apapun.
- M1917. Model kedua dari Stahlhelm ini sebenarnya merupakan Stahlhelm M1916 yang ditambahkan kemampuan kamuflase seperti corak daun dan kain coklat.
- M1918. Model pertama yang memiliki pengikat dagu agar menjadi semakin kompak ketika dipakai.
- Model Varian Turki (Visorless Model). Angkatan bersenjata Jerman pernah mengirim 5.400 Stahlhelm yang dimodifikasi dengan menghilangkan bagian depan yang agak maju agar pasukan Turki yang dominannya kaum Muslim dapat menunaikan shalat dengan leluasa karena dalam shalat, kaum Muslim haruslah menyentuhkan dahi mereka ke tempat mereka shalat.
- M1933. Komando Militer Tertinggi Jerman memerintahkan untuk membuat sebuah prototipe helm berdasarkan desain lama namun berbahan plastik komposit yang disebut "Vulkanfiber" sehingga lebih ringan. Uji lapangan telah diterapkan. Namun, prototipe ini gagal masuk dalam pertempuran karena daya tahan terhadap penetrasi peluru yang kurang. Akhirnya model Stahlhelm M1933 ini hanya jadi helm pelindung untuk pemadam kebakaran, grup enginer di pertempuran ataupun dalam parade ketika para perwira memakainya hanya untuk model semata.
- M1935. Angkatan bersenjata Jerman mulai mengembangkan model helm baru yang lebih kompak dan nyaman. Untuk kedua kalinya Dr. Friedrich Schwerd ambil bagian dalam proyek perusahaan Eisenhüttenwerke ini. Setelah proyek dan uji lapangan rampung, helm ini di produksi secara massal sebanyak kurang lebih 1 juta unit. Stahlhelm M1935 ini kemudian dilirik Komando Militer Tertinggi Jerman untuk menggantikan helm lama untuk seluruh unit angkatan bersenjata Jerman.
- M1940. Merupakan Penyederhanaan bentuk dari M1935. Disebut sebagai kembar identik dari Stahlhelm M1935 karena bentuknya yang benar-benar sama. Helm ini mulai menggantikan Stahlhelm M1935 ditahun 1940.
- Versi Pasukan Penerjun (Fallschirmjäger Model). Merupakan modifikasi Stahlhelm M1935 yang memiliki berat lebih ringan dengan menghilangkan beberapa bagian dari helm, seperti pelindung tengkuk dan bagian ujung helm di dahi yang berukuran panjang. Meskipun bentuk helm ini tidak begitu aman dibandingkan varian Stahlhelm yang lain, namun model helm ini menginspirasi model-model helm modern seperti MICH (Modular Integrated Communication Helmet) di tahun 1990an.
- M1942. Stahlhelm model 1942 ini merupakan tuntutan perang. Merupakan model helm paling sempurna semasa Perang Dunia II. Helm ini memiliki warna yang berbeda daripada varian sebelumnya. Ada dua warna dasar untuk Stahlhelm M1942 yaitu hitam kelabu dan hijau lumpur.
- M1944. Prototipenya dikembangkan oleh angkatan darat Jerman dengan ditambahkan sebuah lempeng baja yang membuat helm tipe ini menjadi lebih berat dan tampak seperti helm Inggris 1944 tipe Mk. III. Hitler menolak dengan tegas penggunaan helm ini karena dianggap mengambil model helm asing.
- M1945. Merupakan model helm yang masih menjadi rumor dikalangan sejarawan perang. Menurut para kolektor, Stahlhelm M1945 hanyalah helm M1942 yang memiliki cacat pabrik sehingga sangat jarang ditemukan dalam medan pertempuran.
Setelah Perang Dunia II, banyak negara yang memproduksi helm dengan mengambil model Stahlhelm yang dominannya mengambil model Stahlhelm M1935. Negara pertama yang menjadi pelopor produksi helm dengan mengambil desain Stahlhelm adalah RRC.
Referensi
-
Referensi
-
waah, panjang juga ya sejarah pemakaiannya... baru tahu saya gan..
BalasHapusWow... perang dunia 2 emang keren!! tpi ngeri juga kalo kejadian
BalasHapus