Minggu, 24 Juni 2012

Type 1 Chi-He Tank

Spesifikasi
Jenis : Tank kelas menengah (Medium Tank)
Negara Asal : Kekaisaran Jepang
Desain : 1940
Penggunaan : Divisi Lapis Baja Kekaisaran Jepang (1943-1944)
Pelayanan Perang :  Pertempuran Leyte, Filipina (20 October – 31 December 1944)
Berat : 17 ton
Panjang : 5,7 m
Lebar : 2,3 m
Tinggi : 2,38 m
Jumlah Kru : 5 (pengemudi, komandan tank, pengisi peluru, penembak utama dan penembak tengah)
Senjata Utama : 47 mm Type 1 L/48 Gun  atau biasa menggunakan 47 mm Model 1
Senjata Pelengkap : 2 × 7,7 mm Type 97 Gun (Hull/senjata depan dan Coaxial/senjata tengah)
Mesin dan Suspensi : Mesin Mitsubishi Type 100 Air-Cooled V-12 Diesel 240 hp. Suspensi Bell Crank
Kecepatan dan Daya Jelajah : 44 km/jam. Daya jelajah 210 km

Tank kelas menengah Type 1 Chi-He (一式中戦車 チへ Ichi-Shiki Chusensha Chihe) atau biasa disebut tank Type 1 adalah tank kelas menengah yang dikembangkan oleh tentara kekaisaran Jepang berdasarkan desain tank kelas menengah Type 97 Chi-Ha milik kekaisaran Jepang yang dianggap kurang memenuhi kebutuhan perang Jepang untuk mepertahankan pulau-pulau milik Jepang dari serangan darat sekutu (Allied). Tank ini merupakan respon langsung atas kalahnya tank-tank Jepang Type 97 Chi-Ha oleh tank generasi baru sekutu, yaitu M4 Sherman.

Sejarah Pengembangan dan Catatan Pertempuran
Sejak akhir tahun 1941, Jepang menyadari bahwa mereka membutuhkan jenis tank baru yang lebih kompak dan solid di pertempuran. Hal ini dikarenakan jenis tank generasi 1930an milik kekaisaran Jepang tidak dapat mengimbangi kekuatan tank generasi 1940an milik sekutu, lebih-lebih armor tipis tank-tank tahun 1930an Type 97 Chi-Ha milik angkatan darat kekaisaran Jepang sangat rentan terhadap senjata anti-tank infanteri musuh.

Sebagai respon langsung hadirnya kekuatan kendaraan tempur dengan armor tebal sebagai penyokong infanteri sekutu, maka Jepang mengambil desain tank Type 97 Chi-Ha dan meningkatkan kemampuannya, baik dari segi armor maupun persenjataan. Dari desain tank Type 97 Chi-Ha, lahirlah sebuah tank baru yang disebut tank Type 1 Chi-He di tahun 1941, tetapi produksinya baru berjalan di tahun 1943-1944. Hal ini dikarenakan sumber daya perang banyak beralih untuk persenjataan angkatan laut kekaisaran Jepang pada tahun-tahun terakhir perang, menjadikan Type 1 menjadi tank yang sangat terlambat masuk kancah pertempuran.

Meskipun desain Type 1 mengambil desain tank Chi-Ha yang merupakan tank terbanyak yang diproduksi kekaisaran Jepang. Namun, tidak dengan Type 1, tank Type 1 ini hanya diproduksi sekitar 170 unit dan pernah terlihat digunakan Divisi IJA ke-2 (IJA 2nd Division) dalam perrtempuran Leyte, Filipina tahun 1944, meskipun beberapa sumber meragukan apakah tank ini pernah terjun ke medan tempur atau tidak.

Desain
Type 1 mengambil desain tank Chi-Ha, jika dibandingkan desain Type 1 sedikit lebih panjang dan tinggi dari pada tank Chi-Ha. Dengan tebal armor miring  kurang lebih 25mm sampai 50mm di setiap sisi membuat Type 1 lebih kuat menahan serangan anti-tank infanteri. Perlu diketahui bahwa bagian paling kuat dari armor tank Type 1 terletak di bagian depan, sekitar 50mm, cara ini juga mengambil tekhnik pemasangan plat armor pada tank-tank Jerman.

Berikut ini detail mengenai ketebalan armor tank Type 1 Chi-He :

Bagian Tank
Ketebalan Armor
Depan
Samping
Belakang
Atas/Bawah
Turret/Menara Pengintai
25mm
25mm
25mm
25mm (Atas)
Lambung Badan
50mm
25mm
20mm
20mm (Armor atas dan bawah)

Senjata tank Type 1 juga memiliki penetrasi senjata yang sangat tinggi di jamannya. Dengan meriam 47mm Type 1 L/48 membuat tank ini dapat melakukan penetrasi terhadap armor tank musuh hingga 55mm dalam jangkauan 100 m. Sedangkan dalam jangkauan 1000 m dapat melakukan penetrasi armor hingga 30 mm. Mesin penggerak meriam juga telah ditambahkan sehingga menjadi lebih akurat, tidak seperti tank Chi-Ha yang masih menggunakan bahu loader (pengisi peluru) untuk mengarahkan meriam ke atas dan ke bawah. Sayangnya, semua kemampuan yang dimiliki Type 1 tersebut belum cukup memadai terhadap armor tank-tank sekutu di tahun 1941.

Untuk pertahanan serangan mendadak infanteri yang mendekati tank saat pertempuran, ditambahkan sebuah senjata mesin seperti yang dipakai oleh tank Chi-Ha yaitu kaliber 7,7mm dipasang di atas turret, tepatnya di  bagian turret yang menghadap belakang. Senjata kal. 7,7mm ini terkadang digantikan dengan Flame thrower (pelontar api). Senjata kal. 7,7mm lainnya ditempatkan sebagai senjata depan.

Perlengkapan Tempur
Sebagai tank tempur inovasi terbaru tentara kekaisaran Jepang, tank Type 1 dilengkapi dengan perangkat radio untuk menggantikan sinyal/sandi bendera dan ini merupakan jenis tank tempur Jepang pertama yang dilengkapi radio komunikasi.

Referensi
- http://www.historyofwar.org/articles/weapons_type_1_chi_he.html 

Rabu, 30 Mei 2012

Stahlhelm

Spesifikasi
Jenis : Helm Tempur / Helm Medan
Asal Negara : Jerman
Penggunaan : Seluruh angkatan bersenjata Jerman
Pelayanan Perang : Perang Dunia I (sejak 1916), Perang Dunia II (1939-1945) dan beberapa perang kecil lainnya


Stahlhelm dari Perang Dunia II
Stahlhelm (Jerman, Stahl : baja, Helm : helm. Stahlhelm : helm baja) adalah helm standar perang pasukan Jerman selama masa-masa Perang Dunia I & II. Helm ini merupakan helm yang menggantikan fungsi helm standar angkatan darat Kekaisaran Jerman pada masa Perang Dunia I, yaitu Pickelhaube atau helm tempur berduri.

Stahlhelm telah menjadi ikon dan propoganda militer Jerman selama perang, seperti pendahulunya yaitu Pickelhaube. Beberapa organisasi paramiliter Jerman semasa Perang Dunia II menggunakan stahlhelm sebagai ikon mereka.

Latar Belakang
Di awal masa-masa Perang Dunia I, pasukan tempur di medan perang kebanyakan tidak menggunakan pelindung kepala ataupun pelindung badan yang baik dan aman dari tembakan musuh ataupun tusukan bayonet. Kemudian medan Perang Dunia I berubah total dengan masuknya strategi pertempuran parit (trench warfare) dimana lebih banyak serdadu mengalami luka-luka dibagian kepala. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak militer masing-masing negara harus melengkapi serdadu mereka dengan perlindungan kepala yang baik. Maka sejak itulah, negara-negara yang terlibat perang mulai membuat rancangan pelindung kepala atau helm mereka sendiri. 

Prancis merupakan negara pertama yang memperhatikan keadaan seperti ini, maka mereka membuat rancangan helm mereka sendiri yang dinamakan Adrian Helmets (helm "Adrian"). Kemudian negara lain mulai melengkapi serdadu mereka dengan pelindung kepala yang aman. Inggris dan tentara persemakmuran dengan Brodie Helmet (helm "Brodie") disusul Jerman dengan helm tempur bernama Stahlhelm (helm baja).

Sejarah Pembuatan
Penelitian pada desain Stahlhelm dilakukan oleh Dr.Friedrich Schwerd, seorang doktor dari Institut Tekhnik Hanover. Beliau melakukan penelitian serius tentang cidera yang dialami para serdadu Jerman di pertempuran parit dan menemukan fakta bahwa kebanyakan luka yang diderita para serdadu Jerman terletak di kepala. Maka Dr. Friedrich Schwerd mengirim rekomendasi desain helm tempur berbahan baja ke Berlin pada tahun 1915. Kemudian beliau ditugaskan untuk datang ke Berlin dan Dr. Friedrich Schwerd diperintahkan memimpin pembuatan helm tempur untuk pasukan Jerman.

Setelah melakukan dan memperhitungkan desain terbaik, termasuk membandingkan bahan penutup kepala yang digunakan dengan helm sekutu diambillah model helm Sallet abad 15 sebagai dasar rancangan. Desain yang telah jadi diberi nama Stahlhelm dan diuji coba pertama kali pada bulan November 1915 di lapangan Kummersdoef. Uji coba lapangan dilakukan oleh 1st Assault Batalyon dengan 30.000 buah Stahlhelm, tetapi Dr. Friedrich Schwerd belum berhasil mendapat ijin produksi. Di awal tahun 1916, tepatnya bulan Februari barulah helm ini mendapat ijin untuk memproduksi demi kebutuhan militer saat itu sehinngga model awal Stahlhelm sering disebut "Model 1916" atau M1916.

Pembagian helm model Stahlhelm M1916 pertama kali dibagikan pada para serdadu Jerman di pertempuran Verdun. Hal ini dikarenakan kasus cidera kepala terbanyak dan terparah  pada saat itu terdapat selama pertempuran Verdun.

Desain
Desain dari Stahlelm mengambil desain helm Sallet, sebuah jenis helm pelindung kepala ksatria abad ke-15 yang menutupi seluruh bagian kepala hingga tengkuk, kecuali bagian mulut dan dagu.

Dari segi bahan pembuatan Stahlhelm bisa dibilang jauh lebih mahal dibandingkan helm-helm yang digunakan lawan-lawanya (Triple Etente) selama Perang Dunia I, bahkan hal ini masih berlanjut sampai Perang Dunia II. Di saat Inggris menggunakan baja Hadfield sebagai bahan pembuatan helm Brodie, Jerman menggunakan martensitik silikon ataupun baja nikel yang membuat harganya melambung sangat mahal untuk memproduksi sebuah helm Stahlhelm saja. Hal lainnya adalah kesulitan membuat Stahlhelm menjadi satu faktor penting meningkatnya harga produksi. Desain Stahlhelm yang berbentuk sekitar 3/4 lingkaran hanya dimungkinkan untuk dibentuk dengan cetakan bersuhu tinggi, sedangkan helm Brodie Inggris hanya tersusun dari sebuah lempeng baja yang dimodifikasi bentuk tengahnya saja.

Meskipun desain Stahlhelm dan bahannya membuat biaya produksi menjadi sangat mahal, desain Stahhelm yang dirancang menutupi hampir seluruh bagian kepala hingga telinga dan tengkuk serta memperlihatkan secara sepenuhnya bagian wajah membuat helm ini menjadi helm yang sangat aman bagi penggunanya dan nyaman digunakan karena helm Stahlhelm memiliki desain yang tidak mengganggu pandangan sama sekali.

Desain Stahlhelm ini sangat baik digunakan dalam pertempuran dibandingkan desain helm lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terus dipakainya Stahlhelm hingga Perang Dunia II dan konflik-konflik lainnya diseluruh dunia. Desain Stahlhelm juga menjadi acuan dalam mendesain berbagai macam helm militer saat ini.

Model dan Varian
Helm Stahlhelm ini memiliki banyak varian dan selalu menjadi yang terbaik dalam pertempuran. Kode nama untuk Stahlhelm selalu diawali huruf kapital "M" dan dilanjutkan angka tahun atau dua angka dibelakang tahun pembuatannya saja. Berikut ini adalah beberapa model dan varian Stahlhelm :
  • M1916. Model pertama Stahlhelm yang diperuntukkan tentara reguler selam pertempuran Verdun. Namun beredar kabar bahwa yang mendapatkan helm tersebut hanya penembak jitu yang berdiam di parit pertahanan, karena terlalu memberatkan kepala ketika berlari. Menerut para serdadu perang Jerman, mereka sangat menyukai helm ini karena sangat baik untuk melindungi kepala mereka. Dalam pertempuran Somme, seorang tentara cadangan Lt. Walter Schultze menceritakan pengalamannya dengan pelindung kepala ini. Ia menceritakan bahwa dirinya terhempas ke dasar parit pertahanan karena tembakan musuh di dahi, namun ia selamat karena ia memakai helm pelindung Stahlhelm. Dilihatnya helm itu, hanya ada sedikit goresan tanpa lubang tembakan apapun.
  • M1917. Model kedua dari Stahlhelm ini sebenarnya merupakan Stahlhelm M1916 yang ditambahkan kemampuan kamuflase seperti corak daun dan kain coklat.
  • M1918. Model pertama yang memiliki pengikat dagu agar menjadi semakin kompak ketika dipakai.
  • Model Varian Turki (Visorless Model). Angkatan bersenjata Jerman pernah mengirim 5.400 Stahlhelm yang dimodifikasi dengan menghilangkan bagian depan yang agak maju agar pasukan Turki yang dominannya kaum Muslim dapat menunaikan shalat dengan leluasa karena dalam shalat, kaum Muslim haruslah menyentuhkan dahi mereka ke tempat mereka shalat.
  • M1933. Komando Militer Tertinggi Jerman memerintahkan untuk membuat sebuah prototipe helm berdasarkan desain lama namun berbahan plastik komposit yang disebut "Vulkanfiber" sehingga lebih ringan. Uji lapangan telah diterapkan. Namun, prototipe ini gagal masuk dalam pertempuran karena daya tahan terhadap penetrasi peluru yang kurang. Akhirnya model Stahlhelm M1933 ini hanya jadi helm pelindung untuk pemadam kebakaran, grup enginer di pertempuran ataupun dalam parade ketika para perwira memakainya hanya untuk model semata.
  • M1935. Angkatan bersenjata Jerman mulai mengembangkan model helm baru yang lebih kompak dan nyaman. Untuk kedua kalinya Dr. Friedrich Schwerd ambil bagian dalam proyek perusahaan Eisenhüttenwerke ini. Setelah proyek dan uji lapangan rampung, helm ini di produksi secara massal sebanyak kurang lebih 1 juta unit. Stahlhelm M1935 ini kemudian dilirik Komando Militer Tertinggi Jerman untuk menggantikan helm lama untuk seluruh unit angkatan bersenjata Jerman.
  • M1940. Merupakan Penyederhanaan bentuk dari M1935. Disebut sebagai kembar identik dari Stahlhelm M1935 karena bentuknya yang benar-benar sama. Helm ini mulai menggantikan Stahlhelm M1935 ditahun 1940.
  • Versi Pasukan Penerjun (Fallschirmjäger Model). Merupakan modifikasi Stahlhelm M1935 yang memiliki berat lebih ringan dengan menghilangkan beberapa bagian dari helm, seperti pelindung tengkuk dan bagian ujung helm di dahi yang berukuran panjang. Meskipun bentuk helm ini tidak begitu aman dibandingkan varian Stahlhelm yang lain, namun model helm ini menginspirasi model-model helm modern seperti MICH (Modular Integrated Communication Helmet) di tahun 1990an.
  • M1942. Stahlhelm model 1942 ini merupakan tuntutan perang. Merupakan model helm paling sempurna semasa Perang Dunia II. Helm ini memiliki warna yang berbeda daripada varian sebelumnya. Ada dua warna dasar untuk Stahlhelm M1942 yaitu hitam kelabu dan hijau lumpur.
  • M1944. Prototipenya dikembangkan oleh angkatan darat Jerman dengan ditambahkan sebuah lempeng baja yang membuat helm tipe ini menjadi lebih berat dan tampak seperti helm Inggris 1944 tipe Mk. III. Hitler menolak dengan tegas penggunaan helm ini karena dianggap mengambil model helm asing.
  • M1945. Merupakan model helm yang masih menjadi rumor dikalangan sejarawan perang. Menurut para kolektor, Stahlhelm M1945 hanyalah helm M1942 yang memiliki cacat pabrik sehingga sangat jarang ditemukan dalam medan pertempuran.
    Setelah Perang Dunia II, banyak negara yang memproduksi helm dengan mengambil model Stahlhelm yang dominannya mengambil model Stahlhelm M1935. Negara pertama yang menjadi pelopor produksi helm dengan mengambil desain Stahlhelm adalah RRC.

    Referensi
    -  
                 

      Sabtu, 26 Mei 2012

      Sturmgewehr 44

      Spesifikasi
      Jenis : Senapan Serbu
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : Waffen-SS (September 1943-Mei 1945), Wehrmacht (Juli 1944-Mei 1945)
      Pelayanan Perang : Perang Dunia II, tetapi seringkali ditemukan di beberapa konflik di seluruh dunia.
      Berat : 4,62 kg (magazen kosong), 5,22 kg (magazen terisi penuh)
      Panjang : 940mm
      Ukuran Peluru : 7,92 x 33mm tipe Kurz (Jerman, Kurz : pendek)
      Mekanisme : Operasi gas, Bolt-miring
      Amunisi : 30 butir / magazen kotak
      Bidikan : Bidikan besi, belakang tipe V tukik dan depan tipe tiang (I)

      Sturmgewehr 44
      Sturmgewehr 44 (Jerman, Sturm : serang, Gewehr : senjata. Sturmgewehr 44 : senjata serbu 44), disingkat StG 44 atau biasa disebut dengan MP43 atau MP44 adalah senjata serbu yang diciptakan pertama kali dan mempengaruhi seluruh desain dan mekanisme kerja senapan serbu setelahnya. Senjata ini digunakan pertama kali oleh Waffen-SS tahun 1943 lalu kemudian digunakan oleh Wehrmacht di pertengahan tahun 1944.

      Senjata ini dikembangkan Jerman selama Perang Dunia II dalam program pengembangan senjata mereka, yaitu Maschinenkarabiner programm (program karabin mesin). 

      Tentara Jerman dengan topi M1938 field cap mengoperasikan StG 44
      Sejarah Pembuatan
      Saat Perang Dunia II berlangsung, seluruh tentara pada saat itu hanya mengandalkan senjata mesin berat sebagai kekuatan penyokong atau fire support di medan pertempuran. Jerman, yang pada waktu itu sedang berperang di front timur melawan Uni Soviet hanya memiliki unit dengan senapan aksi (rifle) dan pistol mitraliur (sub-machine gun) serta jenis senjata mesin berat seperti MG 42 sebagai kekuatan penyokong garis depan. Berbeda dengan doktrin sekutu, khususnya diterapkan sangat kuat di seluruh medan pertempuran front timur. Sekutu memfokuskan persenjataan pasukan harus didominasi dengan kekuatan pistol mitraliur. Meskipun jarak akurasi tembak dari pistol mitraliur hanya sekitar 100m, tetapi daya tembak yang cepat sangat efektif untuk menahan pasukan Jerman selama pertempuran.

      Atas dasar kekuatan Uni Soviet yang tentaranya lebih didominasi oleh senjata-senjata aksi cepat layaknya PPSh-41, Tokarev SVT-38 dan lain sebagainya, maka Jerman mulai mengembangkan riset untuk menciptakan sebuah senjata yang memiliki perpaduaan hebat dan nantinya dapat menjadi kunci kemenangan di berbagai medan pertempuran. Awalnya, Jerman memfokuskan pada pengembangan senapan jenis Gewehr 41. Tetapi nyatanya, dalam pertempuran, Gewehr 41 tidak cukup baik untuk mengimbangi kekuatan Uni Soviet yang didominasi senjata mitraliur. Solusi terakhir bagi Jerman adalah mengkombinasikan sifat senjata karabin, pistol mitraliur yang cepat dan ketangguhan dari senjata mesin berat. Dari eksperimen yang telah dilakukan berkali-kali lahirlah prototipe MKb 42 (Meschinenkarabiner 42) hasil desain Walther GmbH dan Haenel.

      Sayang, di tahun-tahun awal produksinya, senjata ini mengalami hambatan dikarenakan terjadinya ketegangan administratif dalam tubuh "Third Reich" (generasi reich ketiga). Senjata ini telah diproduksi cukup banyak, tetapi Adolf Hitler pada saat itu memerintahkan untuk menghentikan seluruh kegiatan pengembangan riset senjata baru dan tetap menggunkan senjata lama untuk menghemat biaya perang.

      MKb 42 pada saat itu telah digunakan di kalangan Waffen-SS. Adanya larangan penggunaan dan pengembangan senjata baru demi penghematan biaya perang membuat seluruh jajaran Waffen-SS mengambil inisiatif untuk mengubah penyebutan nama MKb 42 menjadi MP43 (Meschinenpistole 43) dan Waffen-SS menyatakan bahwa MP43 hanya hasil modifikasi dari pistol mitraliur MP41 untuk mengelabui Adolf Hitler agar Adolf Hitler tidak menarik senjata tersebut dari peredaran.

      Namun, di awal tahun 1944, Adolf Hitler akhirnya mengetahui hal tersebut dan membawa permasalahan itu ke dalam rapat dewan petinggi NAZI. Dalam rapat tersebut Adolf hitler sempat menanyakan kepada seorang Jenderal tentang apa yang dibutuhkan pasukannya dalam perang. Sang Jenderal menjawab dengan tegas "mehr als nur ein neues Gewehr !" (lebih dari sekedar senapan baru !). Adolf Hitler kembali bertanya "Was für ein neues Gewehr ?" (senapan baru apa ?), kemudian Waffen-SS menunjukkan MP 43 yang sedang dipersengketakan kepada Adolf Hitler. Kemudian Adolf Hitler mencoba senjata itu dan ia mengatakan, "Dies ist kein gewöhnliche Gewehr, es ist wunderbar!" (ini bukan senapan biasa, ini luar biasa !). Sejak peristiwa itu, Adolf Hitler mengubah nama MP 43 menjadi Sturmgewehr 44 yang disingkat StG 44.

      Desain
      Desain StG 44 sangat jauh berbeda dengan senjata-senjata sebelumnya. Dengan perpaduan bahan logam dan kayu membuat senjata ini terbilang murah untuk diproduksi dan efisien serta ringan dibawa. Menggunakan peluru kaliber 7,92 x 33mm kurz membuat senjata ini menjadi senjata inovatif dan mematikan di jamannya.
      StG 44 "vampire"
      Desain magazinnya juga dibuat melengkung agar dapat menampung banyak peluru. Hal yang sama terus diterapkan pada desain magazine senjata serbu modern seperti AK-47. Dikatakan juga bahwa desain AK-47 milik Mikhail Kalashnikov telah mengambil desain dari StG 44.

      Di medan peperangan. StG 44 menjadi salah satu senjata paling ditakuti karena kecepatan, keakuratan dan daya melukai yang sangat tinggi. Tentara SAS Inggris sangat menyenangi senjata ini, ketika senjata Bren ataupun Sten mereka kehabisan amunisi, mereka akan langsung mengincar seorang tentara Jerman yang menggunakan StG 44 untuk mengambil alih senjata tersebut dari pemiliknya. 

      Beberapa perangkat pendukung ditambahkan juga pada senjata ini. Seperti misalnya untuk mendukung operasi tentara Jerman di kegelapan dipasangkan di atas badan StG 44 sebuah perangkat tambahan 1229 Zielgerät yang bersifat inframerah. StG 44 jenis ini disebut "Vampire". Desain-desain menakjuban dan kemampuan luar biasa dari senjata ini menjadi daya tarik utama negara-negara lainnya untuk mengembangkan tipe senapan serbu juga kedepannya.

      Referensi
      - http://www.classic-guns-of-america.com/StG44-22.jpg
      - http://farm7.staticflickr.com/6037/6344680328_dc8c9a0f2b_b.jpg
      - http://desmond.imageshack.us/Himg197/scaled.php?server=197&filename=nachtjager2b.jpg&res=landing

      Jumat, 25 Mei 2012

      Walther P38

      Spesifikasi
      Jenis : Pistol Semi-Otomatis
      Negara Asal : Walther P38 (NAZI Jerman), Walther P1 (Jerman)
      Masa Penggunaan : 1938-Sekarang
      Pengguna : Wehrmacht, 1938-1945
      Pelayanan Perang : Perang Dunia II
      Jumlah Produksi : Diatas 1.000.000 pucuk 
      Berat : 800 gram
      Panjang : 216 mm
      Ukuran Peluru : 9 x 19mm Parabellum
      Amunisi : 8 butir / magazen kotak


      Walther P38 dengan simbol Hoheitszeichen di badan pistol 
      Walther P38 adalah pistol dengan kaliber 9 x 19mm parabellum yang dijadikan sebagai pistol standar Werhmacht sebagai pengganti pistol Luger P08. Senjata ini merupakan hasil pengembangan lebih dari 1 buah prototipe oleh  Carl Walther GmbH di tahun 1900an. Pistol P38 yang sesungguhnya dibuat oleh Carl Walther GmbH, Spreewerke Berlin dan Mauser Obendorf. P38 mulai dipakai oleh Werhmacht tahun 1938. Tetapi, penggantian pistol Luger P08 dengan pistol Walther P38 dimulai secara meluas di setiap satuan Wermacht pada awal tahun 1942.

      Pengembangan
      Desain pertama P38 diserahkan kepada Werhmacht (militer Jerman) bagian angkatan darat dengan sistem pelatuk tersempunyi. Namun angkatan darat Jerman (Heer) mengembalikannya dan meminta dibuatkan pistol dengan desain pelatuk eksternal.

      Meskipun diterima militer Jerman di tahun 1938. Tetapi test pabrik untuk senjata ini baru dimulai tahun 1939. Beberapa versi eksperimental lainnya adala .45 ACP, 38 dan Super. Namun, tidak ada satu senjata pun yang dijual secara massal.

      Desain
      Sekilas tampak desain dari Walther P38 mengambil desain Luger P08, namun banyak perbedaan mendasar. Mulai dari bidikan yang digunakan sampai bahan pelapis pegangan pistol Walther P38 yang terbuat dari kayu, besi ataupun bahan sintetis. Walther P38 juga merupakan pistol pertama yang menggunakan sistem desain double-action/single-action (DA/SA).

      Varian
      • P1
      • P4 merupakan varian P38 yang memodifikasi P1 dengan panjang laras 110 mm.
      • P38-K merukan varian lain yang lebih pendek dengan laras sepanjang 70 mm.
      • P38-Lang merupakan varian P38 yang paling panjang. Memiliki panjang laras sekitar 152 mm.

      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/Walther_P38
      - http://www.shootingtimes.com/2010/10/25/handgun_reviews_the_walther_p-38_102510/   

      MP40

      Spesifikasi
      Jenis : Pistol Mitraliur (Sub-machine Gun)
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : Jerman, 1939-Sekarang
      Pelayanan : Perang Dunia II, Perang Dingin
      Jumlah Produksi : Diatas 1 juta pucuk
      Berat : 4 kg
      Panjang : 833 mm (normal), 630 mm (popor lipat)
      Ukuran Peluru : 9 x 19mm Parabellum
      Amunisi : 32 butir / magazen kotak
      Bidikan : Bidikan besi, depan tiang (I) dan belakang tangent U

       
      Pistol mitraliur MP40 dengan popor dilipat
      MP40 (Machinenpistole 40), biasa dikenal Schmeisser adalah senapan mesin ringan dengan popor lipat yang digunakan secara luas oleh pasukan penerjun payung Jerman, kru tank, pimpinan peleton dan hampir seluruh pasukan garis depan Jerman selama Perang Dunia II.

      Senjata pistol mitraliur ini merupakan kebanggaan Jerman. Tentara Amerika Serikat pun selama Perang Dunia II lebih suka menggunakan senjata ini daripada menggunakan senjata mitraliur Thompson atau M3 "Grease Gun" milik kesatuan mereka. Mereka diketahui sering menukar senjata mereka dengan senjata MP40 yang telah "tak bertuan" di medan tempur. Ini dikarenakan semua kemampuan yang dibutuhkan selama perang dimiliki oleh MP40, keakuratan dan mudahnya mengoperasikan senjata ini merupakan daya tarik utama dari MP40.

      Desain
      MP40 merupakan hasil desain Heinrich Vollmer.  MP40 memiliki mekanisme tembak Blowback dengan bolt terbuka. Badan senjata dilapisi aluminium atau baja, namun terkadang juga dilapisi kayu mengkilat dan pegangannya dilapisi bahan sintetis. Bagian laras tidak memiliki isolasi yang mengamankan pengguna, hal ini menyebabkan banyaknya kasus luka bakar ringan karena pemakaian yang salah dengan memegang bagian pipa laras senjata ini. Terkadang juga, magazen kotak MP40 yang panjang disalah gunakan sebagai pegangan yang dapat berakibat longgarnya sistem magazen senjata itu sendiri karena getaran turbulensi senjata dan tubuh yang berpusat di tangan.

      MP40 (kiri) selama pertempuran front timur
      Meskipun terlihat banyak kekurangan dari MP40. Senjata ini memiliki keakuratan paling baik di antara senjata mitraliur lain yang digunakan dalam Perang Dunia II.
       
      Penggunaan dan Taktik Berperang
      MP40 merupakan evolusi dari pendahulunya MP38. MP38 sendiri merupakan penyederhanaan dari MP36. Tidak banyak penggunaan MP40 di medan perang, senjata ini hanya dikhususkan untuk para pemimpin peleton, penerjun payung ataupun kru tank dan ahli permesinan di medan perang. Hal ini dikarenakan mahalnya harga produksi MP40.

      Setelah pertempuran Stalingrad. Diketahui adanya perubahan taktik perang Jerman. Perubahan ini terlihat dari pasukan penetrasi depan Jerman yang hampir seluruhnya dibekali senjata MP40. Taktik ini terinspirasi dari perang Stalingrad di mana hampir seluruh pasukan Rusia dipersenjatai dengan senjata mitraliur seperti PPSh-41. Kemudian pada tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, pasukan garis depan Jerman kebanyakan dibekali senjata serbu STG-44.

      Penggunaan Setelah Perang Dunia II
      Setelah Perang Dunia II, kekuatan NAZI Jerman runtuh dan banyak senjata MP40 disita oleh sekutu. Sedangkan MP40 lainnya menyebar ke negara-negara lain disekitar Eropa.

      Varian
      • MP40/I merupakan produksi utama Jerman karena biayanya yang paling murah.
      • MP40/II merupakan eksperimen Jerman terhadap desain MP40 dengan magazen bundar untuk menyaingi PPSh-41 buatan Uni Soviet.
      • MP41
      • MP41 merupakan varian MP40 yang mengambil desain berbahan kayu milik MP28 pendahulunya. Desain ini milik Hugo Schmeisser dengan pilihan model tembakan atau "selectible fire".

      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/MP40
      - http://books.google.co.id/books?id=ZL_i6c1WaGIC&lpg=PP2&dq=The+MP40+submachine+gun&pg=PA75&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false        

      Rabu, 23 Mei 2012

      Luger P08

      Spesifikasi
      Jenis : Pistol Semi-Otomatis
      Negara Asal : Kekaisaran Jerman
      Tahun Produksi : 1900-1945
      Penggunaan : Seluruh Angkatan Bersenjata Jerman (Deutsche Waffen), 1904-1945
      Pelayanan Perang : Perang Dunia I, Perang Sipil Spanyol, Perang Dunia II, Perang Shino-Jepang Ke-2, Perang Sipil China, dll.
      Berat : 871 gram
      Panjang : 222 mm
      Varian Peluru : 7,65 x 21mm Parabellum, 9 x 19 mm Parabellum dan .45 ACP
      Amunisi : 8 butir tiap magazen panjang, 32 butir tiap magazen bundar.


      Luger P08

      Luger P08, sebuah pistol semi-otomatis biasa dikenal dengan sebutan Pistole Parabellum 1908, Pistole 08, P08 atau "Luger". Pistol ini merupakan pistol hasil rancangan Georg J. Luger (1849-1923) pada tahun 1898 dan diproduksi oleh sebuah pabrik senjata Jerman bernama Deutsche Waffen und Munitionfabriken (DWM) pada tahun 1900an. Saat tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, tugas pistol Luger P08 ini kebanyakan digantikan oleh pistol Walther P38.

      Pistol Luger P08 pertama kali dikenal karena penggunaannya oleh tentara Jerman pada Perang Dunia I. Pada saat itu, pistol Luger yang digunakan merupakan varian pertama dengan ukuran peluru cukup besar untuk sebuah pistol di jamannya, 7,56 x 21 mm tipe parabellum. nama parabellum sendiri berarti "siap perang" (ready for battle) diambil dari istilah bahasa Latin : Si vis pacem, parabellum (Jika ingin damai, harus siap perang).

      Desain
      Luger P08 memiliki desain yang menarik dan unik. Bentuk pegangan dengan sudut 145° mendapat pujian dari William Bill Ruger, seorang ahli desain persenjataan Amerika serikat sebagai inovasi dalam kenyamanan desain pistol. Bahkan, seusai Perang Dunia I dan II. Tentara sekutu yang akan pulang ke negara masing-masing selalu mencari cinderamata untuk dibawa pulang dan sering kali tentara sekutu membawa pulang pistol Luger P08 sebagai cinderamata karena bentuknya yang unik dan elegan.

      Penggunaan
      Magazen bundar 32 butir peluru
      Dalam peranannyadi kancah peperangan, penggunaan pistol Luger sendiri dimulai dikalangan tentara Jerman sekitar awal tahun 1904. Reichmarine atau Angkatan Laut Jerman menggunakannya ditahun 1904 dengan desain peluru 50mm yang memungkinkan menembak dengan jarak 100 m, dua kali lipat dari jarak Luger biasanya, yaitu 50 m saja.

      Di tahun 1908, Angkatan Darat Jerman menggunakan pistol Luger untuk menggantikan pistol Reichrevolver yang sudah kuno. Pistol yang digunakan ini memiliki kaliber 9 x 19mm parabellum dan panjang laras 100mm. Pistol inilah nantinya yang digunankan tentara NAZI Jerman dan sekutu-sekutu blok Poros-nya dalam Perang Dunia II. Pistol ini dinamakan P08 (angka 08 diambil dari tahun penggunaan pertamanya, 1908). Tipe lainnya dengan magazen bundar yang dikhususkan untuk pertahanan diri (self defensif) tentara artileri Jerman.

      Dalam Perang Dunia II. Kekuatan pistol standar blok Poros Eropa tahun 1939-1942 adalah pistol Luger P08 ini. Tetapi tahun-tahun terakhir perang, pistol ini digantikan fungsinya oleh Walther P38.

      Dikabarkan, setelah berakhirnya kekuatan NAZI Jerman pasca Perang Dunia II. Pistol ini menyebar luas keseluruh penjuru dunia. Dalam konflik perang Vietnam, tentara Vietcong (pemberontak Vietnam) diketahui menggunakan pistol jenis ini yang diduga sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II.

      Referensi
      - Imperial Lugers oleh Jan C. Still (1994)
      - http://en.wikipedia.org/wiki/Luger_P08_pistol     

      Selasa, 22 Mei 2012

      Mauser Karabin 98k

      Spesifikasi
      Jenis : Senapan Bolt-Action
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : 1935-Sekarang
      Pelayanan Perang : Perang Dunia II, Perang Vietnam, Perang Enam Hari, Perang Yom Kippur
      Berat : 3,7 kg - 4,1 kg
      Panjang : 1.110mm
      Ukuran Peluru : 7,92 x 57mm, Kaliber 8mm Mauser
      Jarak Efektif : 500-800 m
      Amunisi : 5 butir dengan magazen jepit internal

      Mauser Karabiner 98 Kurz
      Mauser Karabiner 98 Kurz (biasa disingkat Kar98k atau K98k, "Kurz" berarti pendek ) adalah senapan tempur dengan sistem kerja Bolt-Action dan menggunakan peluru besar tipe 7,92 x 57mm yang diadopsi dari senapan awal milik Wehrmacht Mauser Standard Modell  dan Karabiner 98b di tahun 1935. Meski perkembangan senjata otomatis semakin mendominasi dalam pertempuran Perang Dunia II, senjata ini tetap menjadi senjata utama Jerman hingga akhir Perang Dunia II.  Senapan ini memiliki akurasi yang baik dengan jarak efektif 500m tetapi bisa menjadi sebuah teror hingga jarak 800m ditangan sang ahli. Oleh karena itu, senapan ini sering dipasangi bidikan besi. Bayonet dan peluncur granat (granade launcher) juga biasa dipasang di ujung senapan ini.

      Varian
      Ada beberapa varian yang berhasil dikembangkan selama Perang Dunia II untuk senjata Mauser Karabiner 98 Kurz ini, yaitu:
      Kar98k dengan bidikan teleskop
      • Kriegsmodell. Merupakan senjata jenis Kar98k yang dihilangkan fitur-fitur yang tidak perlu, seperti  tancapan /lug bayonet dan ruang pembongkar sistem kerja manual atau biasa disebut stock disc. Singkatnya, varian senjata ini tampak sangat sederhana dan menjadi lebih ringan.
      • Senapan Berteleskop.  Untuk para penembak runduk (sniper), senapan ini dipilih karena sangat akurat ketika dipasangi teleskop saat tes pabrik. Dalam sebuah aksi, diketahui bahwa senjata Kar98k yang dipasangi teleskop dapat mencapai akurasi tembak hingga 1094m. Jenis teleskop yang dipasang adalah zeis zielvier telescopic sight buatan Jerman dan diproduksi dalam perbesaran 4x dan 6x. Pada saat Perang Dunia II, Jerman memproduksi hampir sekitar 132.000 pucuk Kar98k dengan bidikan teleskop.
      • Popor Lipat. Untuk penerjun payung, diproduksi tipe Kar98k popor yang dapat dilipat. Varian ini mulai diproduksi tahun 1941.
      • G40k. Merupakan singkatan dari Gewehr 40k adalah evolusi senapan Kar98k yang diperpendek hingga memiliki panjang 1 m.
      Penggunaan Selama Perang Dunia II
      Selama Perang Dunia II, senapan Kar98k digunakan oleh seluruh angkatan bersenjata Jerman dan telah menjadi kawan setia Jerman di seluruh front. Uni Soviet pun sempat memakai Kar98k selama hampir 2 tahun Perang Dunia II karena kekurangan senjata infanteri. Unit tentara merah pada saat itu mengakui keakuratan dan keefisiensian senjata ini.

      Penggunaan Setelah Perang Dunia II
      Pada era Perang Dunia II, Uni Soviet menyimpan dan memodifikasi senjata-senjata Kar98k hasil rampasan perang untuk mengantisipasi kemungkinan perang melawan barat. Pada masa-masa pergerakan komunis di seluruh dunia, senjata-senjata ini diberikan Uni Soviet secara gratis kepada gerakan-gerakan yang mendukung komunisme dan Marxisme. Israel juga menggunakan senjata ini, terlebih ketika perang enam hari. Seperti biasanya, Israel mengganti logo NAZI Jerman dengan lambang bintang Daud.     

      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/Karabiner_98k
      - http://en.wikipedia.org/wiki/Karabiner_98k 

      Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

       
      Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons