Rabu, 30 Mei 2012

Stahlhelm

Spesifikasi
Jenis : Helm Tempur / Helm Medan
Asal Negara : Jerman
Penggunaan : Seluruh angkatan bersenjata Jerman
Pelayanan Perang : Perang Dunia I (sejak 1916), Perang Dunia II (1939-1945) dan beberapa perang kecil lainnya


Stahlhelm dari Perang Dunia II
Stahlhelm (Jerman, Stahl : baja, Helm : helm. Stahlhelm : helm baja) adalah helm standar perang pasukan Jerman selama masa-masa Perang Dunia I & II. Helm ini merupakan helm yang menggantikan fungsi helm standar angkatan darat Kekaisaran Jerman pada masa Perang Dunia I, yaitu Pickelhaube atau helm tempur berduri.

Stahlhelm telah menjadi ikon dan propoganda militer Jerman selama perang, seperti pendahulunya yaitu Pickelhaube. Beberapa organisasi paramiliter Jerman semasa Perang Dunia II menggunakan stahlhelm sebagai ikon mereka.

Latar Belakang
Di awal masa-masa Perang Dunia I, pasukan tempur di medan perang kebanyakan tidak menggunakan pelindung kepala ataupun pelindung badan yang baik dan aman dari tembakan musuh ataupun tusukan bayonet. Kemudian medan Perang Dunia I berubah total dengan masuknya strategi pertempuran parit (trench warfare) dimana lebih banyak serdadu mengalami luka-luka dibagian kepala. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak militer masing-masing negara harus melengkapi serdadu mereka dengan perlindungan kepala yang baik. Maka sejak itulah, negara-negara yang terlibat perang mulai membuat rancangan pelindung kepala atau helm mereka sendiri. 

Prancis merupakan negara pertama yang memperhatikan keadaan seperti ini, maka mereka membuat rancangan helm mereka sendiri yang dinamakan Adrian Helmets (helm "Adrian"). Kemudian negara lain mulai melengkapi serdadu mereka dengan pelindung kepala yang aman. Inggris dan tentara persemakmuran dengan Brodie Helmet (helm "Brodie") disusul Jerman dengan helm tempur bernama Stahlhelm (helm baja).

Sejarah Pembuatan
Penelitian pada desain Stahlhelm dilakukan oleh Dr.Friedrich Schwerd, seorang doktor dari Institut Tekhnik Hanover. Beliau melakukan penelitian serius tentang cidera yang dialami para serdadu Jerman di pertempuran parit dan menemukan fakta bahwa kebanyakan luka yang diderita para serdadu Jerman terletak di kepala. Maka Dr. Friedrich Schwerd mengirim rekomendasi desain helm tempur berbahan baja ke Berlin pada tahun 1915. Kemudian beliau ditugaskan untuk datang ke Berlin dan Dr. Friedrich Schwerd diperintahkan memimpin pembuatan helm tempur untuk pasukan Jerman.

Setelah melakukan dan memperhitungkan desain terbaik, termasuk membandingkan bahan penutup kepala yang digunakan dengan helm sekutu diambillah model helm Sallet abad 15 sebagai dasar rancangan. Desain yang telah jadi diberi nama Stahlhelm dan diuji coba pertama kali pada bulan November 1915 di lapangan Kummersdoef. Uji coba lapangan dilakukan oleh 1st Assault Batalyon dengan 30.000 buah Stahlhelm, tetapi Dr. Friedrich Schwerd belum berhasil mendapat ijin produksi. Di awal tahun 1916, tepatnya bulan Februari barulah helm ini mendapat ijin untuk memproduksi demi kebutuhan militer saat itu sehinngga model awal Stahlhelm sering disebut "Model 1916" atau M1916.

Pembagian helm model Stahlhelm M1916 pertama kali dibagikan pada para serdadu Jerman di pertempuran Verdun. Hal ini dikarenakan kasus cidera kepala terbanyak dan terparah  pada saat itu terdapat selama pertempuran Verdun.

Desain
Desain dari Stahlelm mengambil desain helm Sallet, sebuah jenis helm pelindung kepala ksatria abad ke-15 yang menutupi seluruh bagian kepala hingga tengkuk, kecuali bagian mulut dan dagu.

Dari segi bahan pembuatan Stahlhelm bisa dibilang jauh lebih mahal dibandingkan helm-helm yang digunakan lawan-lawanya (Triple Etente) selama Perang Dunia I, bahkan hal ini masih berlanjut sampai Perang Dunia II. Di saat Inggris menggunakan baja Hadfield sebagai bahan pembuatan helm Brodie, Jerman menggunakan martensitik silikon ataupun baja nikel yang membuat harganya melambung sangat mahal untuk memproduksi sebuah helm Stahlhelm saja. Hal lainnya adalah kesulitan membuat Stahlhelm menjadi satu faktor penting meningkatnya harga produksi. Desain Stahlhelm yang berbentuk sekitar 3/4 lingkaran hanya dimungkinkan untuk dibentuk dengan cetakan bersuhu tinggi, sedangkan helm Brodie Inggris hanya tersusun dari sebuah lempeng baja yang dimodifikasi bentuk tengahnya saja.

Meskipun desain Stahlhelm dan bahannya membuat biaya produksi menjadi sangat mahal, desain Stahhelm yang dirancang menutupi hampir seluruh bagian kepala hingga telinga dan tengkuk serta memperlihatkan secara sepenuhnya bagian wajah membuat helm ini menjadi helm yang sangat aman bagi penggunanya dan nyaman digunakan karena helm Stahlhelm memiliki desain yang tidak mengganggu pandangan sama sekali.

Desain Stahlhelm ini sangat baik digunakan dalam pertempuran dibandingkan desain helm lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terus dipakainya Stahlhelm hingga Perang Dunia II dan konflik-konflik lainnya diseluruh dunia. Desain Stahlhelm juga menjadi acuan dalam mendesain berbagai macam helm militer saat ini.

Model dan Varian
Helm Stahlhelm ini memiliki banyak varian dan selalu menjadi yang terbaik dalam pertempuran. Kode nama untuk Stahlhelm selalu diawali huruf kapital "M" dan dilanjutkan angka tahun atau dua angka dibelakang tahun pembuatannya saja. Berikut ini adalah beberapa model dan varian Stahlhelm :
  • M1916. Model pertama Stahlhelm yang diperuntukkan tentara reguler selam pertempuran Verdun. Namun beredar kabar bahwa yang mendapatkan helm tersebut hanya penembak jitu yang berdiam di parit pertahanan, karena terlalu memberatkan kepala ketika berlari. Menerut para serdadu perang Jerman, mereka sangat menyukai helm ini karena sangat baik untuk melindungi kepala mereka. Dalam pertempuran Somme, seorang tentara cadangan Lt. Walter Schultze menceritakan pengalamannya dengan pelindung kepala ini. Ia menceritakan bahwa dirinya terhempas ke dasar parit pertahanan karena tembakan musuh di dahi, namun ia selamat karena ia memakai helm pelindung Stahlhelm. Dilihatnya helm itu, hanya ada sedikit goresan tanpa lubang tembakan apapun.
  • M1917. Model kedua dari Stahlhelm ini sebenarnya merupakan Stahlhelm M1916 yang ditambahkan kemampuan kamuflase seperti corak daun dan kain coklat.
  • M1918. Model pertama yang memiliki pengikat dagu agar menjadi semakin kompak ketika dipakai.
  • Model Varian Turki (Visorless Model). Angkatan bersenjata Jerman pernah mengirim 5.400 Stahlhelm yang dimodifikasi dengan menghilangkan bagian depan yang agak maju agar pasukan Turki yang dominannya kaum Muslim dapat menunaikan shalat dengan leluasa karena dalam shalat, kaum Muslim haruslah menyentuhkan dahi mereka ke tempat mereka shalat.
  • M1933. Komando Militer Tertinggi Jerman memerintahkan untuk membuat sebuah prototipe helm berdasarkan desain lama namun berbahan plastik komposit yang disebut "Vulkanfiber" sehingga lebih ringan. Uji lapangan telah diterapkan. Namun, prototipe ini gagal masuk dalam pertempuran karena daya tahan terhadap penetrasi peluru yang kurang. Akhirnya model Stahlhelm M1933 ini hanya jadi helm pelindung untuk pemadam kebakaran, grup enginer di pertempuran ataupun dalam parade ketika para perwira memakainya hanya untuk model semata.
  • M1935. Angkatan bersenjata Jerman mulai mengembangkan model helm baru yang lebih kompak dan nyaman. Untuk kedua kalinya Dr. Friedrich Schwerd ambil bagian dalam proyek perusahaan Eisenhüttenwerke ini. Setelah proyek dan uji lapangan rampung, helm ini di produksi secara massal sebanyak kurang lebih 1 juta unit. Stahlhelm M1935 ini kemudian dilirik Komando Militer Tertinggi Jerman untuk menggantikan helm lama untuk seluruh unit angkatan bersenjata Jerman.
  • M1940. Merupakan Penyederhanaan bentuk dari M1935. Disebut sebagai kembar identik dari Stahlhelm M1935 karena bentuknya yang benar-benar sama. Helm ini mulai menggantikan Stahlhelm M1935 ditahun 1940.
  • Versi Pasukan Penerjun (Fallschirmjäger Model). Merupakan modifikasi Stahlhelm M1935 yang memiliki berat lebih ringan dengan menghilangkan beberapa bagian dari helm, seperti pelindung tengkuk dan bagian ujung helm di dahi yang berukuran panjang. Meskipun bentuk helm ini tidak begitu aman dibandingkan varian Stahlhelm yang lain, namun model helm ini menginspirasi model-model helm modern seperti MICH (Modular Integrated Communication Helmet) di tahun 1990an.
  • M1942. Stahlhelm model 1942 ini merupakan tuntutan perang. Merupakan model helm paling sempurna semasa Perang Dunia II. Helm ini memiliki warna yang berbeda daripada varian sebelumnya. Ada dua warna dasar untuk Stahlhelm M1942 yaitu hitam kelabu dan hijau lumpur.
  • M1944. Prototipenya dikembangkan oleh angkatan darat Jerman dengan ditambahkan sebuah lempeng baja yang membuat helm tipe ini menjadi lebih berat dan tampak seperti helm Inggris 1944 tipe Mk. III. Hitler menolak dengan tegas penggunaan helm ini karena dianggap mengambil model helm asing.
  • M1945. Merupakan model helm yang masih menjadi rumor dikalangan sejarawan perang. Menurut para kolektor, Stahlhelm M1945 hanyalah helm M1942 yang memiliki cacat pabrik sehingga sangat jarang ditemukan dalam medan pertempuran.
    Setelah Perang Dunia II, banyak negara yang memproduksi helm dengan mengambil model Stahlhelm yang dominannya mengambil model Stahlhelm M1935. Negara pertama yang menjadi pelopor produksi helm dengan mengambil desain Stahlhelm adalah RRC.

    Referensi
    -  
                 

      Sabtu, 26 Mei 2012

      Sturmgewehr 44

      Spesifikasi
      Jenis : Senapan Serbu
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : Waffen-SS (September 1943-Mei 1945), Wehrmacht (Juli 1944-Mei 1945)
      Pelayanan Perang : Perang Dunia II, tetapi seringkali ditemukan di beberapa konflik di seluruh dunia.
      Berat : 4,62 kg (magazen kosong), 5,22 kg (magazen terisi penuh)
      Panjang : 940mm
      Ukuran Peluru : 7,92 x 33mm tipe Kurz (Jerman, Kurz : pendek)
      Mekanisme : Operasi gas, Bolt-miring
      Amunisi : 30 butir / magazen kotak
      Bidikan : Bidikan besi, belakang tipe V tukik dan depan tipe tiang (I)

      Sturmgewehr 44
      Sturmgewehr 44 (Jerman, Sturm : serang, Gewehr : senjata. Sturmgewehr 44 : senjata serbu 44), disingkat StG 44 atau biasa disebut dengan MP43 atau MP44 adalah senjata serbu yang diciptakan pertama kali dan mempengaruhi seluruh desain dan mekanisme kerja senapan serbu setelahnya. Senjata ini digunakan pertama kali oleh Waffen-SS tahun 1943 lalu kemudian digunakan oleh Wehrmacht di pertengahan tahun 1944.

      Senjata ini dikembangkan Jerman selama Perang Dunia II dalam program pengembangan senjata mereka, yaitu Maschinenkarabiner programm (program karabin mesin). 

      Tentara Jerman dengan topi M1938 field cap mengoperasikan StG 44
      Sejarah Pembuatan
      Saat Perang Dunia II berlangsung, seluruh tentara pada saat itu hanya mengandalkan senjata mesin berat sebagai kekuatan penyokong atau fire support di medan pertempuran. Jerman, yang pada waktu itu sedang berperang di front timur melawan Uni Soviet hanya memiliki unit dengan senapan aksi (rifle) dan pistol mitraliur (sub-machine gun) serta jenis senjata mesin berat seperti MG 42 sebagai kekuatan penyokong garis depan. Berbeda dengan doktrin sekutu, khususnya diterapkan sangat kuat di seluruh medan pertempuran front timur. Sekutu memfokuskan persenjataan pasukan harus didominasi dengan kekuatan pistol mitraliur. Meskipun jarak akurasi tembak dari pistol mitraliur hanya sekitar 100m, tetapi daya tembak yang cepat sangat efektif untuk menahan pasukan Jerman selama pertempuran.

      Atas dasar kekuatan Uni Soviet yang tentaranya lebih didominasi oleh senjata-senjata aksi cepat layaknya PPSh-41, Tokarev SVT-38 dan lain sebagainya, maka Jerman mulai mengembangkan riset untuk menciptakan sebuah senjata yang memiliki perpaduaan hebat dan nantinya dapat menjadi kunci kemenangan di berbagai medan pertempuran. Awalnya, Jerman memfokuskan pada pengembangan senapan jenis Gewehr 41. Tetapi nyatanya, dalam pertempuran, Gewehr 41 tidak cukup baik untuk mengimbangi kekuatan Uni Soviet yang didominasi senjata mitraliur. Solusi terakhir bagi Jerman adalah mengkombinasikan sifat senjata karabin, pistol mitraliur yang cepat dan ketangguhan dari senjata mesin berat. Dari eksperimen yang telah dilakukan berkali-kali lahirlah prototipe MKb 42 (Meschinenkarabiner 42) hasil desain Walther GmbH dan Haenel.

      Sayang, di tahun-tahun awal produksinya, senjata ini mengalami hambatan dikarenakan terjadinya ketegangan administratif dalam tubuh "Third Reich" (generasi reich ketiga). Senjata ini telah diproduksi cukup banyak, tetapi Adolf Hitler pada saat itu memerintahkan untuk menghentikan seluruh kegiatan pengembangan riset senjata baru dan tetap menggunkan senjata lama untuk menghemat biaya perang.

      MKb 42 pada saat itu telah digunakan di kalangan Waffen-SS. Adanya larangan penggunaan dan pengembangan senjata baru demi penghematan biaya perang membuat seluruh jajaran Waffen-SS mengambil inisiatif untuk mengubah penyebutan nama MKb 42 menjadi MP43 (Meschinenpistole 43) dan Waffen-SS menyatakan bahwa MP43 hanya hasil modifikasi dari pistol mitraliur MP41 untuk mengelabui Adolf Hitler agar Adolf Hitler tidak menarik senjata tersebut dari peredaran.

      Namun, di awal tahun 1944, Adolf Hitler akhirnya mengetahui hal tersebut dan membawa permasalahan itu ke dalam rapat dewan petinggi NAZI. Dalam rapat tersebut Adolf hitler sempat menanyakan kepada seorang Jenderal tentang apa yang dibutuhkan pasukannya dalam perang. Sang Jenderal menjawab dengan tegas "mehr als nur ein neues Gewehr !" (lebih dari sekedar senapan baru !). Adolf Hitler kembali bertanya "Was für ein neues Gewehr ?" (senapan baru apa ?), kemudian Waffen-SS menunjukkan MP 43 yang sedang dipersengketakan kepada Adolf Hitler. Kemudian Adolf Hitler mencoba senjata itu dan ia mengatakan, "Dies ist kein gewöhnliche Gewehr, es ist wunderbar!" (ini bukan senapan biasa, ini luar biasa !). Sejak peristiwa itu, Adolf Hitler mengubah nama MP 43 menjadi Sturmgewehr 44 yang disingkat StG 44.

      Desain
      Desain StG 44 sangat jauh berbeda dengan senjata-senjata sebelumnya. Dengan perpaduan bahan logam dan kayu membuat senjata ini terbilang murah untuk diproduksi dan efisien serta ringan dibawa. Menggunakan peluru kaliber 7,92 x 33mm kurz membuat senjata ini menjadi senjata inovatif dan mematikan di jamannya.
      StG 44 "vampire"
      Desain magazinnya juga dibuat melengkung agar dapat menampung banyak peluru. Hal yang sama terus diterapkan pada desain magazine senjata serbu modern seperti AK-47. Dikatakan juga bahwa desain AK-47 milik Mikhail Kalashnikov telah mengambil desain dari StG 44.

      Di medan peperangan. StG 44 menjadi salah satu senjata paling ditakuti karena kecepatan, keakuratan dan daya melukai yang sangat tinggi. Tentara SAS Inggris sangat menyenangi senjata ini, ketika senjata Bren ataupun Sten mereka kehabisan amunisi, mereka akan langsung mengincar seorang tentara Jerman yang menggunakan StG 44 untuk mengambil alih senjata tersebut dari pemiliknya. 

      Beberapa perangkat pendukung ditambahkan juga pada senjata ini. Seperti misalnya untuk mendukung operasi tentara Jerman di kegelapan dipasangkan di atas badan StG 44 sebuah perangkat tambahan 1229 Zielgerät yang bersifat inframerah. StG 44 jenis ini disebut "Vampire". Desain-desain menakjuban dan kemampuan luar biasa dari senjata ini menjadi daya tarik utama negara-negara lainnya untuk mengembangkan tipe senapan serbu juga kedepannya.

      Referensi
      - http://www.classic-guns-of-america.com/StG44-22.jpg
      - http://farm7.staticflickr.com/6037/6344680328_dc8c9a0f2b_b.jpg
      - http://desmond.imageshack.us/Himg197/scaled.php?server=197&filename=nachtjager2b.jpg&res=landing

      Jumat, 25 Mei 2012

      Walther P38

      Spesifikasi
      Jenis : Pistol Semi-Otomatis
      Negara Asal : Walther P38 (NAZI Jerman), Walther P1 (Jerman)
      Masa Penggunaan : 1938-Sekarang
      Pengguna : Wehrmacht, 1938-1945
      Pelayanan Perang : Perang Dunia II
      Jumlah Produksi : Diatas 1.000.000 pucuk 
      Berat : 800 gram
      Panjang : 216 mm
      Ukuran Peluru : 9 x 19mm Parabellum
      Amunisi : 8 butir / magazen kotak


      Walther P38 dengan simbol Hoheitszeichen di badan pistol 
      Walther P38 adalah pistol dengan kaliber 9 x 19mm parabellum yang dijadikan sebagai pistol standar Werhmacht sebagai pengganti pistol Luger P08. Senjata ini merupakan hasil pengembangan lebih dari 1 buah prototipe oleh  Carl Walther GmbH di tahun 1900an. Pistol P38 yang sesungguhnya dibuat oleh Carl Walther GmbH, Spreewerke Berlin dan Mauser Obendorf. P38 mulai dipakai oleh Werhmacht tahun 1938. Tetapi, penggantian pistol Luger P08 dengan pistol Walther P38 dimulai secara meluas di setiap satuan Wermacht pada awal tahun 1942.

      Pengembangan
      Desain pertama P38 diserahkan kepada Werhmacht (militer Jerman) bagian angkatan darat dengan sistem pelatuk tersempunyi. Namun angkatan darat Jerman (Heer) mengembalikannya dan meminta dibuatkan pistol dengan desain pelatuk eksternal.

      Meskipun diterima militer Jerman di tahun 1938. Tetapi test pabrik untuk senjata ini baru dimulai tahun 1939. Beberapa versi eksperimental lainnya adala .45 ACP, 38 dan Super. Namun, tidak ada satu senjata pun yang dijual secara massal.

      Desain
      Sekilas tampak desain dari Walther P38 mengambil desain Luger P08, namun banyak perbedaan mendasar. Mulai dari bidikan yang digunakan sampai bahan pelapis pegangan pistol Walther P38 yang terbuat dari kayu, besi ataupun bahan sintetis. Walther P38 juga merupakan pistol pertama yang menggunakan sistem desain double-action/single-action (DA/SA).

      Varian
      • P1
      • P4 merupakan varian P38 yang memodifikasi P1 dengan panjang laras 110 mm.
      • P38-K merukan varian lain yang lebih pendek dengan laras sepanjang 70 mm.
      • P38-Lang merupakan varian P38 yang paling panjang. Memiliki panjang laras sekitar 152 mm.

      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/Walther_P38
      - http://www.shootingtimes.com/2010/10/25/handgun_reviews_the_walther_p-38_102510/   

      MP40

      Spesifikasi
      Jenis : Pistol Mitraliur (Sub-machine Gun)
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : Jerman, 1939-Sekarang
      Pelayanan : Perang Dunia II, Perang Dingin
      Jumlah Produksi : Diatas 1 juta pucuk
      Berat : 4 kg
      Panjang : 833 mm (normal), 630 mm (popor lipat)
      Ukuran Peluru : 9 x 19mm Parabellum
      Amunisi : 32 butir / magazen kotak
      Bidikan : Bidikan besi, depan tiang (I) dan belakang tangent U

       
      Pistol mitraliur MP40 dengan popor dilipat
      MP40 (Machinenpistole 40), biasa dikenal Schmeisser adalah senapan mesin ringan dengan popor lipat yang digunakan secara luas oleh pasukan penerjun payung Jerman, kru tank, pimpinan peleton dan hampir seluruh pasukan garis depan Jerman selama Perang Dunia II.

      Senjata pistol mitraliur ini merupakan kebanggaan Jerman. Tentara Amerika Serikat pun selama Perang Dunia II lebih suka menggunakan senjata ini daripada menggunakan senjata mitraliur Thompson atau M3 "Grease Gun" milik kesatuan mereka. Mereka diketahui sering menukar senjata mereka dengan senjata MP40 yang telah "tak bertuan" di medan tempur. Ini dikarenakan semua kemampuan yang dibutuhkan selama perang dimiliki oleh MP40, keakuratan dan mudahnya mengoperasikan senjata ini merupakan daya tarik utama dari MP40.

      Desain
      MP40 merupakan hasil desain Heinrich Vollmer.  MP40 memiliki mekanisme tembak Blowback dengan bolt terbuka. Badan senjata dilapisi aluminium atau baja, namun terkadang juga dilapisi kayu mengkilat dan pegangannya dilapisi bahan sintetis. Bagian laras tidak memiliki isolasi yang mengamankan pengguna, hal ini menyebabkan banyaknya kasus luka bakar ringan karena pemakaian yang salah dengan memegang bagian pipa laras senjata ini. Terkadang juga, magazen kotak MP40 yang panjang disalah gunakan sebagai pegangan yang dapat berakibat longgarnya sistem magazen senjata itu sendiri karena getaran turbulensi senjata dan tubuh yang berpusat di tangan.

      MP40 (kiri) selama pertempuran front timur
      Meskipun terlihat banyak kekurangan dari MP40. Senjata ini memiliki keakuratan paling baik di antara senjata mitraliur lain yang digunakan dalam Perang Dunia II.
       
      Penggunaan dan Taktik Berperang
      MP40 merupakan evolusi dari pendahulunya MP38. MP38 sendiri merupakan penyederhanaan dari MP36. Tidak banyak penggunaan MP40 di medan perang, senjata ini hanya dikhususkan untuk para pemimpin peleton, penerjun payung ataupun kru tank dan ahli permesinan di medan perang. Hal ini dikarenakan mahalnya harga produksi MP40.

      Setelah pertempuran Stalingrad. Diketahui adanya perubahan taktik perang Jerman. Perubahan ini terlihat dari pasukan penetrasi depan Jerman yang hampir seluruhnya dibekali senjata MP40. Taktik ini terinspirasi dari perang Stalingrad di mana hampir seluruh pasukan Rusia dipersenjatai dengan senjata mitraliur seperti PPSh-41. Kemudian pada tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, pasukan garis depan Jerman kebanyakan dibekali senjata serbu STG-44.

      Penggunaan Setelah Perang Dunia II
      Setelah Perang Dunia II, kekuatan NAZI Jerman runtuh dan banyak senjata MP40 disita oleh sekutu. Sedangkan MP40 lainnya menyebar ke negara-negara lain disekitar Eropa.

      Varian
      • MP40/I merupakan produksi utama Jerman karena biayanya yang paling murah.
      • MP40/II merupakan eksperimen Jerman terhadap desain MP40 dengan magazen bundar untuk menyaingi PPSh-41 buatan Uni Soviet.
      • MP41
      • MP41 merupakan varian MP40 yang mengambil desain berbahan kayu milik MP28 pendahulunya. Desain ini milik Hugo Schmeisser dengan pilihan model tembakan atau "selectible fire".

      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/MP40
      - http://books.google.co.id/books?id=ZL_i6c1WaGIC&lpg=PP2&dq=The+MP40+submachine+gun&pg=PA75&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false        

      Rabu, 23 Mei 2012

      Luger P08

      Spesifikasi
      Jenis : Pistol Semi-Otomatis
      Negara Asal : Kekaisaran Jerman
      Tahun Produksi : 1900-1945
      Penggunaan : Seluruh Angkatan Bersenjata Jerman (Deutsche Waffen), 1904-1945
      Pelayanan Perang : Perang Dunia I, Perang Sipil Spanyol, Perang Dunia II, Perang Shino-Jepang Ke-2, Perang Sipil China, dll.
      Berat : 871 gram
      Panjang : 222 mm
      Varian Peluru : 7,65 x 21mm Parabellum, 9 x 19 mm Parabellum dan .45 ACP
      Amunisi : 8 butir tiap magazen panjang, 32 butir tiap magazen bundar.


      Luger P08

      Luger P08, sebuah pistol semi-otomatis biasa dikenal dengan sebutan Pistole Parabellum 1908, Pistole 08, P08 atau "Luger". Pistol ini merupakan pistol hasil rancangan Georg J. Luger (1849-1923) pada tahun 1898 dan diproduksi oleh sebuah pabrik senjata Jerman bernama Deutsche Waffen und Munitionfabriken (DWM) pada tahun 1900an. Saat tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, tugas pistol Luger P08 ini kebanyakan digantikan oleh pistol Walther P38.

      Pistol Luger P08 pertama kali dikenal karena penggunaannya oleh tentara Jerman pada Perang Dunia I. Pada saat itu, pistol Luger yang digunakan merupakan varian pertama dengan ukuran peluru cukup besar untuk sebuah pistol di jamannya, 7,56 x 21 mm tipe parabellum. nama parabellum sendiri berarti "siap perang" (ready for battle) diambil dari istilah bahasa Latin : Si vis pacem, parabellum (Jika ingin damai, harus siap perang).

      Desain
      Luger P08 memiliki desain yang menarik dan unik. Bentuk pegangan dengan sudut 145° mendapat pujian dari William Bill Ruger, seorang ahli desain persenjataan Amerika serikat sebagai inovasi dalam kenyamanan desain pistol. Bahkan, seusai Perang Dunia I dan II. Tentara sekutu yang akan pulang ke negara masing-masing selalu mencari cinderamata untuk dibawa pulang dan sering kali tentara sekutu membawa pulang pistol Luger P08 sebagai cinderamata karena bentuknya yang unik dan elegan.

      Penggunaan
      Magazen bundar 32 butir peluru
      Dalam peranannyadi kancah peperangan, penggunaan pistol Luger sendiri dimulai dikalangan tentara Jerman sekitar awal tahun 1904. Reichmarine atau Angkatan Laut Jerman menggunakannya ditahun 1904 dengan desain peluru 50mm yang memungkinkan menembak dengan jarak 100 m, dua kali lipat dari jarak Luger biasanya, yaitu 50 m saja.

      Di tahun 1908, Angkatan Darat Jerman menggunakan pistol Luger untuk menggantikan pistol Reichrevolver yang sudah kuno. Pistol yang digunakan ini memiliki kaliber 9 x 19mm parabellum dan panjang laras 100mm. Pistol inilah nantinya yang digunankan tentara NAZI Jerman dan sekutu-sekutu blok Poros-nya dalam Perang Dunia II. Pistol ini dinamakan P08 (angka 08 diambil dari tahun penggunaan pertamanya, 1908). Tipe lainnya dengan magazen bundar yang dikhususkan untuk pertahanan diri (self defensif) tentara artileri Jerman.

      Dalam Perang Dunia II. Kekuatan pistol standar blok Poros Eropa tahun 1939-1942 adalah pistol Luger P08 ini. Tetapi tahun-tahun terakhir perang, pistol ini digantikan fungsinya oleh Walther P38.

      Dikabarkan, setelah berakhirnya kekuatan NAZI Jerman pasca Perang Dunia II. Pistol ini menyebar luas keseluruh penjuru dunia. Dalam konflik perang Vietnam, tentara Vietcong (pemberontak Vietnam) diketahui menggunakan pistol jenis ini yang diduga sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II.

      Referensi
      - Imperial Lugers oleh Jan C. Still (1994)
      - http://en.wikipedia.org/wiki/Luger_P08_pistol     

      Selasa, 22 Mei 2012

      Mauser Karabin 98k

      Spesifikasi
      Jenis : Senapan Bolt-Action
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : 1935-Sekarang
      Pelayanan Perang : Perang Dunia II, Perang Vietnam, Perang Enam Hari, Perang Yom Kippur
      Berat : 3,7 kg - 4,1 kg
      Panjang : 1.110mm
      Ukuran Peluru : 7,92 x 57mm, Kaliber 8mm Mauser
      Jarak Efektif : 500-800 m
      Amunisi : 5 butir dengan magazen jepit internal

      Mauser Karabiner 98 Kurz
      Mauser Karabiner 98 Kurz (biasa disingkat Kar98k atau K98k, "Kurz" berarti pendek ) adalah senapan tempur dengan sistem kerja Bolt-Action dan menggunakan peluru besar tipe 7,92 x 57mm yang diadopsi dari senapan awal milik Wehrmacht Mauser Standard Modell  dan Karabiner 98b di tahun 1935. Meski perkembangan senjata otomatis semakin mendominasi dalam pertempuran Perang Dunia II, senjata ini tetap menjadi senjata utama Jerman hingga akhir Perang Dunia II.  Senapan ini memiliki akurasi yang baik dengan jarak efektif 500m tetapi bisa menjadi sebuah teror hingga jarak 800m ditangan sang ahli. Oleh karena itu, senapan ini sering dipasangi bidikan besi. Bayonet dan peluncur granat (granade launcher) juga biasa dipasang di ujung senapan ini.

      Varian
      Ada beberapa varian yang berhasil dikembangkan selama Perang Dunia II untuk senjata Mauser Karabiner 98 Kurz ini, yaitu:
      Kar98k dengan bidikan teleskop
      • Kriegsmodell. Merupakan senjata jenis Kar98k yang dihilangkan fitur-fitur yang tidak perlu, seperti  tancapan /lug bayonet dan ruang pembongkar sistem kerja manual atau biasa disebut stock disc. Singkatnya, varian senjata ini tampak sangat sederhana dan menjadi lebih ringan.
      • Senapan Berteleskop.  Untuk para penembak runduk (sniper), senapan ini dipilih karena sangat akurat ketika dipasangi teleskop saat tes pabrik. Dalam sebuah aksi, diketahui bahwa senjata Kar98k yang dipasangi teleskop dapat mencapai akurasi tembak hingga 1094m. Jenis teleskop yang dipasang adalah zeis zielvier telescopic sight buatan Jerman dan diproduksi dalam perbesaran 4x dan 6x. Pada saat Perang Dunia II, Jerman memproduksi hampir sekitar 132.000 pucuk Kar98k dengan bidikan teleskop.
      • Popor Lipat. Untuk penerjun payung, diproduksi tipe Kar98k popor yang dapat dilipat. Varian ini mulai diproduksi tahun 1941.
      • G40k. Merupakan singkatan dari Gewehr 40k adalah evolusi senapan Kar98k yang diperpendek hingga memiliki panjang 1 m.
      Penggunaan Selama Perang Dunia II
      Selama Perang Dunia II, senapan Kar98k digunakan oleh seluruh angkatan bersenjata Jerman dan telah menjadi kawan setia Jerman di seluruh front. Uni Soviet pun sempat memakai Kar98k selama hampir 2 tahun Perang Dunia II karena kekurangan senjata infanteri. Unit tentara merah pada saat itu mengakui keakuratan dan keefisiensian senjata ini.

      Penggunaan Setelah Perang Dunia II
      Pada era Perang Dunia II, Uni Soviet menyimpan dan memodifikasi senjata-senjata Kar98k hasil rampasan perang untuk mengantisipasi kemungkinan perang melawan barat. Pada masa-masa pergerakan komunis di seluruh dunia, senjata-senjata ini diberikan Uni Soviet secara gratis kepada gerakan-gerakan yang mendukung komunisme dan Marxisme. Israel juga menggunakan senjata ini, terlebih ketika perang enam hari. Seperti biasanya, Israel mengganti logo NAZI Jerman dengan lambang bintang Daud.     

      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/Karabiner_98k
      - http://en.wikipedia.org/wiki/Karabiner_98k 

      Hitler Youth Knife

      Spesifikasi
      Jenis : Pisau tempur
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : Satuan The Hitler Youth, 1922-1945
      Varian : Hitler Youth Forestry Knife dan Hitler Youth Leader Dagger
      Hitler Youth Knife dengan ukiran "Blut Und Ehre!"
      Hitler Youth Knife (Hitler-Jugend-Fahrtenmesser) adalah jenis pisau tempur yang diberikan kepada anggota The Hitler Youth yang memiliki prestasi baik dalam perang. Pisau tempur ini merupakan jenis belati ringan yang pada tahun-tahun awal diproduksi (sejak tahun 1937) dengan tulisan "Blut Und Ehre!" (darah dan kehormatan!) terukir di sisi pisau.

      Desain dan Anatomi
      Sungguh sulit menemukan pisau tempur yang satu ini dalam keadaan baik, karena ketika pisau ini diberikan kepada seorang anak lelaki anggota The Hitler Youth, mereka kebanyakan menggunakannya dengan kasar.

      Bentuk Hitler Youth Knife didasai oleh bentuk bayonet Mauser Gewehr 98 Bayonet. Gagang pisau terbuat dari sepotong logam padat yang dilapisi  plastik dengan dua kelingan di sisi-sisinya. Plastik tersebut diberi motif kotak-kotak kecil agar tidak licin di tangan, biasanya dipadukan dengan logo swastika hitam-putih. Versi hasil produksi awal dari pisau tempur ini tidak memiliki batas pegangan yang jelas, barulah ketika memasuki Perang Dunia II ditambahkan sebuah lempengan logam oval dengan tambahan lengkung berbentuk leher angsa yang membatasi mata pisau dengan gagangnya.

      Seperti belati pada umumnya, pisau ini juga memiliki sarung belati yang biasa disebut Scabbard.

      Referensi
      -http://images.gittigidiyor.com/4663/WW2-HITLER-YOUNG-NAZI-DAGGER-HITLER-GENCLIK-KAMA__46638368_0.jpg 


        

       

      Senin, 21 Mei 2012

      Guntō Katana "Tipe 98"

      Spesifikasi
      Jenis : Pedang Militer
      Negara Asal : Kekaisaran Jepang
      Penggunaan : Perwira militer kekaisaran Jepang, 1938-1945.
      Ukuran : 60cm atau 2 shaku
      Guntō Katana "Tipe 98"
      Guntō Katana "Tipe 98" adalah jenis pedang militer yang digunakan oleh tentara kekaisaran Jepang di saat terjadi revolusi di bidang persenjataan dan industri di Jepang. Pedang militer ini mengambil desain dari pendahulunya, yaitu Tipe 94. Perbedaan mendasar dari desainnya yaitu jumlah cincin pengait pada Tipe 94 ada 2 buah sedangkan Tipe 98 ini hanya memiliki 1 buah cincin pengikat atas saran seorang ksatria samurai Jepang. Hal ini memungkinkan Guntō Katana "Tipe 98" mudah di tarik dari sarung pedangnya.

      Bahan utama pembuatan Guntō Katana "Tipe 98" selalu berubah-ubah dari tahun ke tahun selama Perang Dunia II. Ini dikarenakan tahun-tahun terakhir perang, pasukan logam Jepang menjadi tidak menentu. Guntō Katana "Tipe 98" Jepang yang terakhir diproduksi diketahui hanya berbahan tembaga murah dan besi bekas yang sudah menghitam.

      Pedang ini merupakan salah satu peralatan Perang Dunia II yang dikategorikan unik dan langka. Hingga kini para kolektor memburu benda-benda Perang Dunia II yang langka seperti ini dan jika sebuah Katana "Tipe 98" terjual, harganya dapat mencapai milyaran.

      Referensi
      - http://www.swordnarmory.com/WWII-Officer-Handmade-Katana-Sword-Type-98-Gunto-R-p/jd-4720rd.htm  

      Kampfmesser 42

      Spesifikasi
      Tipe : Pisau tempur multi fungsi
      Negara Asal : Jerman
      Penggunaan : Wehrmacht dan seluruh satuan Waffen-SS, 1942-1945.
      Ukuran : 30cm



      Kampfmesser 42
      Kampfmesser 42 atau Kampfmesser 1942 (Jerman. Kampf berarti perjuangan/pertempuran, Messer berarti pisau. Kampfmesser 1942  berarti "pisau tempur 1942" adalah senjata tajam buatan Jerman yang bisa digunakan sebagai pisau atau bayonet. Senjata ini menjadi perlengkapan standar tentara Wehrmacht dan Waffen-SS selama Perang Dunia II. Didesain sebagai jenis bayonet khusus yang lebih panjang dari bayonet yang biasa terpasang pada senapan musket laras panjang, dan bisa dikatakan bahwa pisau ini merupakan pisau perang multi-fungsi karena pisau ini digunakan sebagai senjata tangan (hand weapon) untuk dilemparkan ke arah musuh secara akurat dalam keadaan terdesak.



      Referensi
      - http://id.wikipedia.org/wiki/Pisau_tempur
      - http://en.wikipedia.org/wiki/Kampfmesser_42
      - http://i609.photobucket.com/albums/tt175/kwackster/JohnEk-V42dolk-12.jpg  



      Perang Dunia II

      Perang Dunia II (PD II) adalah konflik berskala global yang merupakan kelanjutan konflik Perang Dunia I (PD I). Dimulai sejak 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan politik, ekonomi, ideologi, kemampuan ilmiah serta khususnya kekuatan militer sebagian besar negara didunia yang terbagi dalam dua kelompok aliansi raksasa berlawanan, yaitu Blok Sekutu (Allies) dan Poros/Sumbu (Axis). Perang ini merupaka perang terbesar yang tercatat dalam sejarah dengan lebih dari 100 juta personel militer bertempur hingga menyebabkan keadaan di dunia pada saat itu dalam kondisi perang total (total war).

      Kekuatan-kekuatan yang beradu mengerahkan seluruh kemampuan yang mereka miliki dan berakibat pada pelayanan usaha perang wajib dan penuh, penghapusan perbedaan sipil-militer, kacaunya seluruh administrasi dan perekonomian dunia serta evolusi dunia kemiliteran dan persenjataan yang sangat berbeda dari era perang sebelumnya. Lebih dari 70 juta orang yang mayoritasnya warga sipil, tewas dalam konflik panjang dan dahsyat ini. Hal ini menjadikan Perang Dunia II sebagai peristiwa mematikan sekaligus episode paling mengerikan dalam panggung sejarah dunia.

      Penyebab Perang Dunia II (Casus Belli)
      Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan ini dimulai ketika Jerman menginvasi Polandia dengan serangan cepat Blitzkrieg (Bahasa Jerman. Blitz : kilat, Krieg : perang, Blitzkrieg : perang kilat ) pada tanggal 1 September 1939, memanfaatkan musim panas yang mengeringkan tanah-tanah lembab dan berlumpur Polandia. setelah kejadian itu, pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis mengangkat bendera perang terhadap Jerman atas invasi Jerman ke Polandia. Hal inilah yang biasanya disebut sebab khusus Perang Dunia II, tetapi sebelumnya memang sudah tumbuh benih-benih kebencian Jerman terhadap negara lawannya (Inggris dan Prancis) yang disebut faktor umum. Tetapi, faktor umum ini belum bisa menyulut perang, hanya memacu ke arah perang saja.

      Faktor penyebab umum Perang Dunia II sendiri yaitu :
      • Politik aliansi. Untuk menghadapi Perang Dunia II, negara-negera yang terlibat perang membentuk aliansi atau persekutuan. Diharapkan dari adanya persekutuan ini, mereka menjadi lebih kuat dan solid serta siap untuk berperang. Aliansi Perang Dunia II sendiri terbagi menjadi dua, yaitu  kelompok Sekutu (Allies) yang memiliki anggota utama Inggris, Prancis, Uni Soviet, Amerika Serikat dan RRC (Republik Rakyat China) serta beberapa negara seperti Polandia, Kanada, Australia dan negara persemakmuran lainnya sebagai pendukung. Di sisi lain adalah blok Poros/Sumbu (Axis) yang beranggotakan Jerman, kekaisaran Jepang, Italia sebagai anggota utama dan beberapa negara koalisi lain seperti Finlandia, Rumania, Austria, Bulgaria, Thailand dan Irak.
      • Revanchea Idea (Politik Balas Dendam). Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I telah menyebabkan tumbuhnya rasa dendam dan menyulutkan penyerangan kota Danzig, Polandia tahun 1939. Sedangkan di pihak Italia, meski menjadi pihak yang menang dalam Perang Dunia I, Italia merasa dirugikan oleh sekutunya dahulu semasa Perang Dunia I yaitu Inggris dan Prancis hingga akhirnya Italia memilih untuk ber-aliansi dengan Jerman dan menjadi oposisi Inggris-Prancis. Di front Pasifik, Jepang terjun dalam perang karena rasa tidak suka terhadap Amerika Serikat yang mulai mendominasi jalur minyak Asia-Pasifik hingga menimbulkan perasaan dendam sendiri di pihak Jepang. Sebagaian besar anggota blok Poros diliputi rasa dendam yang menyulut ke arah perang.
      • Politik Ekspansi. Adanya usaha expansi atau pelebaran daerah kekuasaan juga menyebabkan Perang Dunia II. Usaha ini didominasi oleh pihak-pihak yang kalah Perang Dunia I karena daerah kenegaraannya menjadi lebih sempit dari sebelumnya.
      • Fasisme.  Munculnya pemerintahan yang fasis (Ideologi keras dan berbasis militer kuat sebagai pegangan pemerintahan) di negara-negara blok Poros menyebabkan tumbuh suburnya jiwa ultra-nasionalis, yaitu rasa cinta berlebihan terhadap negaranya sehingga timbul pemikiran kritis untuk merubah nasib negaranya dengan cara apapun.
      • Pertentangan 3 Ideologi. Sesudah Perang Dunia I muncul tiga kelompok negara saling bertentangan idologinya, yaitu negara totaliter kanan/fasis (Italia, Jerman, Jepang), totaliter kiri/komunis (Uni Soviet) dan negera-negara liberalis (Prancis, Inggris dan Amerika Serikat).
      • Perlombaan Persenjataan. Ideologi yang dipegang masing-masing negara memacu mereka untuk memperebutkan hegemoni dunia telah menyebabkan tiap-tiap kelompok saling memperkuat militernya. Seperti Royal Air Forces kesatuan elit dari Inggris, U.S. Ranger dari Amerika, Katyusha  yaitu truk roket buatan Uni Soviet , roket kendali pertama didunia Vergeltung dari Jerman dan kekaisaran Jepang dengan kapal penjelajah jenis penghancur Yamato dan Musashi.
      • Kegagalan LBB. Faktor paling penting dari pecahnya Perang Dunia II adalah gagalnya LBB (Liga Bangsa-Bangsa) mempertahankan kedamaian dunia.

      Pihak Yang Berperang
      Adanya politik aliansi menyebabkan pecahnya negara-negara yang berperang menjadi dua kubu oposisi, yaitu :

      I. Blok Sekutu (Allies) terdiri dari :
       - Negara  Utama (Main-belligerent Nations) :  RRC (1937-1945), Uni Soviet (1941-1945), Prancis & Inggris (1939-1945), Amerika Serikat (1941-1945).
      - Negara Pendukung/Boneka (Client and Puppet States) : Polandia, Kanada, Australia, Selandia Baru dan Chekoslovakia (1939-1940). Yunani, Belanda, Norwegia dan Belgia (1940-1945).  Philipina, Mongolia dan Yugoslavia (1941-1945).serta Afrika Selatan (1940-1943) dan Brazil (1942-1945).

      II. Blok Poros/Sumbu (Axis) terdiri dari :
      - Negra Utama (Main-belligerent Nations) : Jerman dan Italia (1939-1945). Jepang (1937 atau 1941-1945). Uni Soviet (1939-1941).
      - Negara Koalisi Perang (Co-belligerent) : Iraq (1941) dan Finlandia (1941-1944). Hungaria (1940-1945.  Rumania dan Bulgaria (1941-1944) serta Thailand (1942-1945).
      -Negara Pendukung/Boneka (Client and Puppet States) : Manchukuo dan Slovakia (1939-1945). Republik Sosialis Italia (1943-1945) dan Kroasia (1941-1945).

      Kronologi
      Serangan pertama yang menjadi penyulut api Perang Dunia II adalah serangan Jerman ke kota Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Inggris mengeluarkan ultimatum keras atas hal tersebut, karena Jerman merupakan negara yang berada di bawah pengawasan LBB. Jerman tidak menghiraukan ultimatum Inggris untuk menyudahi penyerangan tersebut. Hingga akhirnya pada tanggal 3 September 1939, Inggris bersama sekutunya Prancis menyatakan perang terhadap Jerman.

      Hal tidak terduga terjadi, saat sekutu (Inggris dan prancis) terlambat datang ke Polandia, dari arah timur tentara merah (Red Army) Uni Soviet pada 17 September 1939 untuk menyerang Polandia yang saat itu di duduki Jerman. Pasukan Jerman dan tentara merah bertemu dan membuat garis demarkasi Ribentrop-Molotov. Rusia juga sempat  berdamai dan menjadi sekutu Jerman untuk menghadapi sekutu yang ingin merebut kembali Polandia. Namun, Adolf Hitler, sang Fuhrër Jerman menolak persekutuan tentara Jerman-Uni Soviet dan hal ini berakhir dengan pernyataan perang Adolf Hitler kepada Uni Soviet.

      Melihat ancaman besar-besaran sekutu dari arah barat menyulut Jerman untuk fokus berperang kearah barat Eropa. Dengan cepat Jerman menyudutkan sekutu hingga ke garis selat Inggris. Prancis pun telah dikuasai Jerman sehingga otomatis Jerman mengarahkan pandangannya fokus ke arah kekuatan front Eropa barat satu-satunya yang tersisa, Inggris. Maka dimulailah pengeboman besar-besaran ke Inggris oleh angkatan udara Jerman, Luftwaffe dan berhasil merebut kontrol udara Inggris. Tidak hanya di darat dan udara, angkata laut Jerman atau  Kriegsmarine menjadi teror bagi kapal-kapal dagang dan militer Inggris. Singkatnya sepanjang tahun 1939 dan 1940 ekspansi Jerman tidak dapat dibendung.

      Dipihak lain, Italia yang dipimpin Benito Musollini memulai perangnya dengan menyerang Yunani 28 Oktober 1940, tetapi Yunani dapat mengimbangi serangan itu bahkan mulai melakukan serangan balik. Adolf Hitler sebagai sekutu Italia mengirim sejumlah pasukan untuk membantu Italia.

      Memasuki Tahun 1941, Jerman mulai memfokuskan penyerangan kepada Uni Soviet. Perang di front timur ini meletus sejak dimulainya Operasi Barbarosa pada tanggal 7 Juni 1941. Tetapi operasi itu gagal dan tampaknya menjadi titik balik kekalahan bagi Jerman di front-front eropa. terlebih dengan datangnya tentara Amerika Serikat yang memihak sekutu untuk memerangi Jerman.


      Beralih ke area Asia-Pasifik. Jepang yang telah mempersiapkan penyerangannya sejak akhir tahun 1940an memulai perang Asia Timur Raya-nya  saat penyerangan Jepang ke pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941, hingga seterusnya nasib kemenangan yang dialami Jerman pada awal pertempuran dialami juga oleh Jepang. Namun kemenangan Jepang tidaklah lama. Serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dan serangan udara di sepanjang garis laut Koral menjadi titik balik kekalahan Jepang dan sekutu di daerah Asia-Pasifik mulai berjaya kembali.


      Efek perang di Eropa rupanya berdampak di Afrika. Pendaratan pasukan Jerman pertama di Libya, yaitu Korps Afrika yang di pimpin oleh Erwin Rommel. Sama seperti di fron-front Eropa. Korps Jerman yang bertugas di Afrika ini awalnya mendapat kemenangan gemilang, namun masuk tahun 1943 Korps Afrika mendapati bahwa mereka terkepung dengan suplai yang sangant sedikit hingga mereka harus takluk pada sekutu.


      Sejak kalahnya Korps Afrika, maka pasukan sekutu yang di dominasi pasukan Amerika Serikat memiliki jalan luas untuk menyerang Italia dan Italia akhirnya menyerah pada 8 September 1943. Dengan demikian, lengkaplah serangan untuk mengepung Jerman yang di tahun-tahun itu sudah mulai terdesak.


      Operasi D-Day, yang dilancarkan Amerika Serikat dan Inggris bertujuan untuk mengambil alih Prancis dan mendesak tentara Jerman ke sarangnya, Kota Berlin. Operasi amfibi terbesar ini adalah operasi pendaratan laut yang paling banyak memakan korban, tetapi operasi ini berjalan sesuai rencana dan pasukan Jerman semakin terdesak. Di saat pasukan Jerman terdesak, dari arah timur Uni Soviet datang dan melakukan serangan kepada Jerman. Akhirnya, pecahlah perang di kota Berlin yang disebut Pertempuran Berlin.


      Hari-hari semakin mendekati akhir Perang Dunia II. di front Asia-Pasifik, Jepang menyerah pada Amerika Serikat setelah Amerika Serikat menjatuhkan  bom atom di dua kota di Jepang. Bom atom pertama dengan kode nama Little Boy dijatuhkan dengan pesawat bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti Kol. Paul Tibet, Jr. di kota Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan bom atom kedua dengan kode nama Fat Man dijatuhkan oleh pilot May. Charles Sweeney dengan pesawat Boeing B-29 Superfortress "Bock's Car" di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Dengan itu berakhirlah perang di kawasan Asia-Pasifik dengan hasil kekalahan Jepang.

      Meski di berbagai front perang sudah selesai,  tetapi tidak di Eropa. Front Eropa merupakan front Perang Dunia II terlama dan paling mematikan. Front Eropa ini berakhir dengan kalahnya Jerman di pertempuran Berlin untuk mempertahankan Ibu Kota Jerman tersebut pada tanggal 1 Mei 1945. Adolf Hitler memilih bunuh diri bersama istrinya, Eva Braun di sebuah kamp pertahanan dan Karl Donitz, pengganti Adolf Hitler menyerah sehari sesudah berita meninggalnya Adolf Hitler.


      Medan Pertempuran
      Perang Dunia II terjadi di hampir seluruh kawasan di dunia ini, namun dapat di bagi menjadi 3 areal pertempuran :
      1. Medan Pertempuran Eropa dan Uni Soviet. dimulai tahun 1939 Invasi Polandia oleh Jerman dan Finlandia oleh Uni Soviet, 1940 perang front Eropa Barat dan serangan ke Baltik serta Yunani, tahun 1941 Usaha Invasi Jerman ke Uni Soviet, tahun 1944 titik balik kekalahan Jerman serta dimulainya kampanye Amerika di Eropa dengan diawali oleh Operasi D-Day serta pertengahan tahun 1945 sebagai titik kekalahan Jerman.
      2. Medan Pertempuran Afrika dan Kawasan Timur Tengah. dimulai tahun 1940, dipukul mundurnya pasukan Italia yang ingin menguasai terusan Suez  oleh pasukan persemakmuran Inggris. 1941 mendaratnya Korps Afrika di Libya dan 1942 terjadinya pertempuran-pertempuran hebat seperti Pertempuran El-Alamein serta Operasi Obor sebagai langkah penaklukan Korps Afrika Jerman di Afrika.
      3. Medan Pertempuran Asia-Pasifik. Awalnya didominasi kemenangan Jepang sejak penyerang Pearl Harbour 7 Desember 1941. Kekalahan mulai didapat Jepang sejak penyerangan yang di tujukan ke Australia, dan kekalahan demi kekalahan terus didapat Jepang setelah penyerangan itu. Akhir medan pertempuran Asia-Pasifik yaitu kekalahan Jepang terhadap Sekutu. 

      Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

       
      Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons