Jumat, 25 Mei 2012

MP40

Spesifikasi
Jenis : Pistol Mitraliur (Sub-machine Gun)
Negara Asal : Jerman
Penggunaan : Jerman, 1939-Sekarang
Pelayanan : Perang Dunia II, Perang Dingin
Jumlah Produksi : Diatas 1 juta pucuk
Berat : 4 kg
Panjang : 833 mm (normal), 630 mm (popor lipat)
Ukuran Peluru : 9 x 19mm Parabellum
Amunisi : 32 butir / magazen kotak
Bidikan : Bidikan besi, depan tiang (I) dan belakang tangent U

 

Pistol mitraliur MP40 dengan popor dilipat
MP40 (Machinenpistole 40), biasa dikenal Schmeisser adalah senapan mesin ringan dengan popor lipat yang digunakan secara luas oleh pasukan penerjun payung Jerman, kru tank, pimpinan peleton dan hampir seluruh pasukan garis depan Jerman selama Perang Dunia II.

Senjata pistol mitraliur ini merupakan kebanggaan Jerman. Tentara Amerika Serikat pun selama Perang Dunia II lebih suka menggunakan senjata ini daripada menggunakan senjata mitraliur Thompson atau M3 "Grease Gun" milik kesatuan mereka. Mereka diketahui sering menukar senjata mereka dengan senjata MP40 yang telah "tak bertuan" di medan tempur. Ini dikarenakan semua kemampuan yang dibutuhkan selama perang dimiliki oleh MP40, keakuratan dan mudahnya mengoperasikan senjata ini merupakan daya tarik utama dari MP40.

Desain
MP40 merupakan hasil desain Heinrich Vollmer.  MP40 memiliki mekanisme tembak Blowback dengan bolt terbuka. Badan senjata dilapisi aluminium atau baja, namun terkadang juga dilapisi kayu mengkilat dan pegangannya dilapisi bahan sintetis. Bagian laras tidak memiliki isolasi yang mengamankan pengguna, hal ini menyebabkan banyaknya kasus luka bakar ringan karena pemakaian yang salah dengan memegang bagian pipa laras senjata ini. Terkadang juga, magazen kotak MP40 yang panjang disalah gunakan sebagai pegangan yang dapat berakibat longgarnya sistem magazen senjata itu sendiri karena getaran turbulensi senjata dan tubuh yang berpusat di tangan.

MP40 (kiri) selama pertempuran front timur
Meskipun terlihat banyak kekurangan dari MP40. Senjata ini memiliki keakuratan paling baik di antara senjata mitraliur lain yang digunakan dalam Perang Dunia II.
 
Penggunaan dan Taktik Berperang
MP40 merupakan evolusi dari pendahulunya MP38. MP38 sendiri merupakan penyederhanaan dari MP36. Tidak banyak penggunaan MP40 di medan perang, senjata ini hanya dikhususkan untuk para pemimpin peleton, penerjun payung ataupun kru tank dan ahli permesinan di medan perang. Hal ini dikarenakan mahalnya harga produksi MP40.

Setelah pertempuran Stalingrad. Diketahui adanya perubahan taktik perang Jerman. Perubahan ini terlihat dari pasukan penetrasi depan Jerman yang hampir seluruhnya dibekali senjata MP40. Taktik ini terinspirasi dari perang Stalingrad di mana hampir seluruh pasukan Rusia dipersenjatai dengan senjata mitraliur seperti PPSh-41. Kemudian pada tahun-tahun terakhir Perang Dunia II, pasukan garis depan Jerman kebanyakan dibekali senjata serbu STG-44.

Penggunaan Setelah Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II, kekuatan NAZI Jerman runtuh dan banyak senjata MP40 disita oleh sekutu. Sedangkan MP40 lainnya menyebar ke negara-negara lain disekitar Eropa.

Varian
  • MP40/I merupakan produksi utama Jerman karena biayanya yang paling murah.
  • MP40/II merupakan eksperimen Jerman terhadap desain MP40 dengan magazen bundar untuk menyaingi PPSh-41 buatan Uni Soviet.
  • MP41
  • MP41 merupakan varian MP40 yang mengambil desain berbahan kayu milik MP28 pendahulunya. Desain ini milik Hugo Schmeisser dengan pilihan model tembakan atau "selectible fire".

Referensi
- http://id.wikipedia.org/wiki/MP40
- http://books.google.co.id/books?id=ZL_i6c1WaGIC&lpg=PP2&dq=The+MP40+submachine+gun&pg=PA75&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false        

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Hosting Coupons